ACT Jatim Distribusikan Susu Pertumbuhan untuk Anak

SURABAYA - Kondisi kekurangan gizi tidak hanya ditemukan di daerah-daerah tertinggal saja, di Surabaya yang merupakan kota metropolitan masih ditemukan kekurangan gizi.

Di Kelurahan Margorejo, ditemukan 5 dari 12 anak mengalami BGM (istilah untuk timbangan berat badan di bawah garis merah) disebabkan pola makan yang kurang bergizi.

Bekerjasama dengan Posyandu Kelurahan Margorejo, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jatim, menyalurkan 56 kaleng susu pertumbuhan untuk anak berusia di atas satu tahun dari PT Nutricia Indonesia Sejahtera, pada Selasa (20/11/2019) .

Penyaluran bantuan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi anak yang timbangan berat badannya dibawah garis merah dan juga untuk anak-anak dari keluarga prasejahtera di lingkungan Kelurahan Margorejo.

Kepala Cabang ACT Jatim, Wahyu Sulistianto Putro, mengatakan fenomena kekurangan gizi masih ditemui di berbagai tempat. "Kekurangan gizi bukan masalah tempatnya dimana, metropolitan atau di perbatasan, tapi pada kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan gizi dirinya dan keluarganya," ujar Wahyu.

"ACT melihat kondisi ini tergerak untuk turut berkontribusi membantu pemenuhan gizi masyarakat," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Posyandu Kelurahan Margorejo, Kurnia Astuti, mengakui pihaknya sangat terbantu dengan adanya bantuan susu pertumbuhan untuk anak berusia di atas satu tahun yang diberikan ACT.

"Posyandu ini dari swadaya masyarakat sehingga pasti masih ada kekurangan, dengan bantuan susu pertumbuhan untuk anak berusia di atas satu tahun dari ACT semoga kebutuhan gizi masyarakat kami terpenuhi dengan baik," ujar Kurnia.

Sebelumnya ACT Jatim juga telah mendistribusikan di Kedondong Kidul, Tegalsari, sejumlah 40 kaleng susu, pada Sabtu (9/11/2019). Rencananya distribusi susu pertumbuhan untuk anak berusia di atas satu tahun akan terus dilanjutkan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi pada balita di wilayah Jatim.