Ini Misi Aji Santoso Reparasi Pertahanan Tim Bajol Ijo

Kamis, 21 November 2019 - 09:16 WIB
Ini Misi Aji Santoso Reparasi Pertahanan Tim Bajol Ijo
Ruben Sanadi menjadi andalan Persebaya dalam skema bertahan. Foto/Ist.
A A A
SURABAYA - Pertahanan Persebaya Surabaya, masih menjadi catatan tim pelatih. Di setiap pertandingan, barisan pertahanan selalu bisa ditembus dan diacak-acak lawan.

Laga melawan Persipura Jayapura menjadi ajang mereparasi barisan pertahanan Tim Bajol Ijo. Pertahanan Green Force yang dikomandoi Hansamu Yama tak boleh lagi kecolongan.

Pada latihan terakhir, para punggawa Green Force digembleng latihan strategi permainan. Salah satunya mencoba berbagai macam skema bertahan yang solid dan rapat.

"Tadi saya berikan materi mengantisipasi bola set piece, baik dari tendangan bebas maupun tendangan sudut, ini salah satu fokus utama saya," kata Aji, Kamis (21/11/2019).

Ia memang menyadari barisan pertahanan belum kuat. Bahkan, dua pertandingan terakhir timnya harus kebobolan empat gol. Tiga diantaranya dicetak lawan leman skema bola mati.

Salah satunya adalah gol terakhir yang bersarang di gawang Miswar Syahputra. Mantan pemain Persebaya, Amido Balde mencetak gol lewat skema tendangan sudut.

"Saat bertahan pemain harus punya inisiatif dan berani duel karena jika lengah sedikit, selesai," tegasnya.

Laga melawan Mutiara Hitam, Aji masih dipusingkan dengan absennya beberapa pemain. Dari empat pemain yang dipastikan absen, semuanya bertipikal bertahan. Otavio Dutra dan Novan Setya berposisi sebagai bek tengah dan full back. Ditambah double pivot Persebaya, Aryn Williams dan Muhammad Hidayat.

Rencananya Aji akan mengikutsertakan pemain U-20 untuk melawat ke Tenggarong, venue pertandingan melawan Persipura nanti. Mereka diharapkan bisa menjadi pelapis setelah Banyaknya pemain inti yang tak bisa diturunkan.

Pengamat Sepakbola RN Bayu Aji menuturkan, secara kualitas para pemain belakang Persebaya memiliki teknik yang mumpuni. Mereka juga menjadi langganan Timnas Indonesia.

"Para gelandang bertahan harus banyak berlari dan melakukan penjagaan pemain lawan, biar tumpuan bertahan tak hanya dilakukan para stopper," jelasnya.

Koordinasi yang bagus antara gelandang dan stopper bisa menjadi pembeda. Termasuk juga ketika melakukan transisi menyerang ke bertahan.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3796 seconds (0.1#10.140)