BI dan Pemerintah Disarankan Longgarkan Likuiditas Bank

Jum'at, 22 November 2019 - 07:40 WIB
BI dan Pemerintah Disarankan Longgarkan Likuiditas Bank
Ilustrasi suku bunga dan likuiditas bank. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah disarankan agar melonggarkan likuditas bank.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, mengatakan, langkah Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga di level 5% sudah ditebak dari awal.

"Langkah BI sudah ditebak dari awal. Namun yang jadi masalah adalah lambatnya transmisi suku bunga BI ke bunga kredit. Saat ini, likuiditas bank ketat apalagi jelang akhir tahun, pemerintah gencar terbitkan surat utang untuk front loading APBN. Itu sedot deposito bank. Jadi BI dan Kementerian Keuangan harus koordinasi lebih intens untuk longgarkan likuiditas bank," kata Bhima Yusdhistira di Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Sementara, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, menilai ditahannya suku bunga acuan merupakan langkah tepat karena BI perlu memberi waktu berjalannya transmisi kebijakan moneter hingga bank bank menurunkan suku bunga deposito dan kreditnya.

"Sekaligus juga menyimpan potensi untuk kembali menurunkan suku bunga di tahun depan," kata Piter saat dihubungi SINDOnews.

Walau pun tidak menurunkan suku bunga tapi tidak berarti BI tidak melanjutkan pelonggaran moneter. Kata Piter, BI masih konsisten mensupport pertumbuhan ekonomi melawan perlambatan ekonomi global dengan menurunkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 50 bps.

"Selain itu, penurunan GWM juga bisa berdampak lebih besar dan lebih cepat kepada pelonggaran likuiditas dan penyaluran kredit," pungkas dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5857 seconds (0.1#10.140)