Bukalapak Target Gandeng 1.000 Warung Tradisional di Kota Kediri

Minggu, 24 November 2019 - 19:37 WIB
Bukalapak Target Gandeng 1.000 Warung Tradisional di Kota Kediri
AVP Public Policy and Government Relations Bukalapak, Bima Laga (tengah) meninjau warung tradisional di Kota Kediri, yang bekerjasama dengan Bukalapak. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
KEDIRI - Perusahaan e-commerce Bukalapak terus mengepakkan jangkauannya, hingga akhir tahun ini menargetkan bekerjasama dengan 1.000 warung tradisional di Kota Kediri.

Kerjasama dengan warung-warung tradisional ini, bertujuan mendorong pertumbuhan inklusi keuangan melalui warung tradisional tersebut.

Menurut AVP Public Policy and Government Relations Bukalapak, Bima Laga, inklusi keuangan melalui warung tradisional suatu bentuk dari implementasi strategi bisnis, Mitra Bukalapak.

Program tersebut telah diluncurkan dua tahun lalu, dimana Mitra Bukalapak kini telah berjumlah lebih dari 2,5 juta dan mentransformasi lebih dari 1.2 juta warung tradisional di 477 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

"Warung-warung tradisional yang persebarannya hingga ke pelosok negeri merupakan pendorong geliat ekonomi yang berkontribusi terhadap 70 persen transaksi ritel Indonesia. Saat ini untuk daerah kota Kediri sudah mencapai 500 warung tradisional sebagai mitra kami," kata Bima disela peluncuran E-Paper Bukalapak di Kota Kediri, Minggu (24/11/2019)

Dia menyebutkan, dari data CSLA pada September 2019 "E-warung, Indonesia's New Digital Battleground", disebutkan setidaknya ada 6 juta warung tradisional di pelosok nusantara. Sementara, laporan Temasek, Bain & Company, dan Google "e-Conomy SEA 2019" menyebut, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia bisa mencapai USD40 miliar.

"Melalui Mitra Bukalapak, kami mengenalkan sistem pembayaran baru kepada masyarakat melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Kami juga ingin meningkatkan kapasitas bisnis warung tradisional melalui penjualan token listrik, pulsa, dan produk virtual lainnya," ungkap Bima.

Di sisi lain Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengungkapkan, perkembangan ekonomi di Kota Kediri cukup baik. Namun masih belum menyentuh dunia marketplace.

"Oleh karena itu hari ini ada marketplace yang hadir di Kota Kediri untuk benar-benar mau kerjasama dengan warga Kota Kediri. Tentu kami sangat membuka diri. Karena sekarang kita harus berkompetisi dengan siapapun. Bukalapak akan membuat sistem yang mudah untuk toko kelontong yang ada di Kota Kediri," katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak yang turut hadir dalam peluncuran E-Paper Bukalapak ini mengaku ingin memanfaatkan sistem yang sudah dikembangkan Bukalapak.

Tujuannya supaya pengembangan marketplace ini justru banyak menolong UKM-UKM. "Makanya jangan sampai ada yang berpikir gara-gara ada e-commerce warung mati. Justru e-commerce ini membantu warung," terangnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.6438 seconds (0.1#10.140)