Sempat Diremehkan, Rosi Jadi Lulusan Terbaik STIE Perbanas

Minggu, 24 November 2019 - 20:36 WIB
Sempat Diremehkan, Rosi Jadi Lulusan Terbaik STIE Perbanas
Rosi Yanti Syaidah saat menerima penghargaan sebagai wisudawan terbaik STIE Perbanas Surabaya, Minggu (24/11/2019). Foto/SINDONews/Ali Masduki
A A A
Rosi sapaan akrab Rosi Yanti Sya'idah, penuh bangga mengenakan toga wisuda. Rasa bangga dan haru menyelimutinya tatkala namanya disebut sebagai lulusan terbaik.

Wisudawati Program Studi Diploma Tiga (D-3) Akuntansi, pada Wisuda STIE Perbanas Surabaya Periode II Tahun 2019 tersebut, dinyatakan sebagai penyandang predikat wisudawan terbaik.

Gadis asal Kota Pahlawan ini merupakan seorang perempuan yang tangguh dan ulet. Diterima sebagai mahasiswa bidikmisi pada tahun 2016, wanita berhijab ini sempat patah semangat untuk lanjut kuliah. Pasalnya, anak sulung dari dua bersaudara ini telah ditinggalkan sosok sang ayah sejak duduk di kelas XI.

Namun, putri pasangan almarhum Hari Susanto, dan Welas Asih ini, selalu ingat pesan mediang sang ayah agar tetap melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

"Pikiran saya dulu setelah lulus SMK langsung ingin bekerja. Tapi, ayah selalu menginginkan saya untuk lanjut kuliah," katanya usai pengukuhkan 394 lulusan pada penyelenggaraan Wisuda Program Studi Magister Manajemen, Sarjana, dan D-3 Periode II Tahun 2019, Minggu (24/11/2019).

Alumni SMK Negeri 1 Surabaya ini mengaku, awalnya ada sejumlah orang di lingkungan keluarganya bahkan sempat merendahkan dan mencemoohnya. Rosi dinilai tidak layak untuk mengenyam pendidikan di kampus.

Di tengah cibiran itu, gadis kelahiran Surabaya, 25 Januari 1998 ini, berhasil membuktikan bahwa dirinya berhasil mengangkat derajat orang tuanya dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94 (Cum Laude).

Perjuangan yang dilewatinya ternyata tidak mudah. Mulai dari gagal masuk kampus negeri, Rosi berjuang mendapatkan Beasiswa Bidikmisi. Selama kuliah di Prodi D-3 Akuntansi STIE Perbanas Surabaya, dirinya pun aktif dan sering ikut lomba.

Salah satu prestasi yang diraihnya adalah Juara II Internal Competition of Accounting (COMPAC) tahun 2017 dan 2018. Selain itu, dirinya juga sering memberikan pelajaran tambahan di malam hari untuk menambah uang saku.

"Waktu malam saya memberikan les pelajaran untuk tambahan uang saku. Karena kuliah sudah gratis jadi saya cari tambahan," ungkap Rosi

Kakak satu-satunya, Retno Mutia Rani ini pun selalu mengingat pesan mendiang sang ayah untuk menuntut ilmu yang lebih tinggi. Meski orang tuanya hanya lulusan SMA, Rosi diminta untuk kuliah.

"Inilah cara saya mengangkat derajat orang tua dan keluarga. Walau ayah pendiam, tetapi beliau meninggalkan pendidikan dan akhlak bagi anaknya," kenang Rosi.

Dua tahun terakhir ini, Rosi pun senang ada seseorang yang bersedia menjadi wali atau ayah angkat di keluarganya, yakni H. Sudarno. Kebahagiannya pun bertambah ketika dirinya sudah bekerja selama dua bulan sebagai Accounting Staff di Koperasi Karyawan STIE Perbanas Surabaya, meski belum diwisuda.

Ketua STIE Perbanas Surabaya, Yudi Sutarso mengungkapkan, kampus yang dipimpinnya saat ini memang ada program beasiswa, yakni Beasiswa Penuh dan Beasiswa Bidikmisi. "Nah, untuk wisudawan terbaik kali ini memang berasal dari Program Beasiswa Bidikmisi," katanya.

Pihaknya pun berpesan kepada segenap wisudawan agar meningkatkan segala pengetahuan dan kemampuan di era teknologi informasi, global, dan terbuka. "Jadilah pembelajar seumur hidup agar selalu dapat beradaptasi dengan perubahan dunia yang sarat akan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi," pesannya.

Selain Rosi, ada sederet nama-nama wisudawan terbaik dari masing-masing prodi, antara lain, Khusnul Ayu (Prodi Magister Manajemen), Axel Indra Wirawan (Sarjana Manajemen), Nadia Fidy (Sarjana Ekonomi Syariah), Devi Rizkiah Putri (Sarjana Akuntansi), Icha Krisnawati (Diploma 3 Perbankan dan Keuangan), dan Rosi Yanti Sya'idah (D-3 Akuntansi).

Sedangkan Rosi Yanti Sya'idah sendiri, dinobatkan sebagai wisudawan terbaik dari semua program studi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,94.

Keputusan wisudawan terbaik tersebut tentu berdasarkan berbagai kriteria yang sudah ditetapkan oleh kampus. Di antaranya IPK tertinggi di antara semua lulusan pada masing-masing program studi, Ujian skripsi/LKP lulus pada ujian utama (tanpa mengulang), tidak pernah melakukan pelanggaran akademik, berprestasi akademik maupun nonakademik, dan aktif berkegiatan organisasi mahasiswa.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1285 seconds (0.1#10.140)