Ratusan Pengemudi Gocar Geruduk Kantor Gojek Mojokerto, Ada Apa?

Selasa, 26 November 2019 - 14:57 WIB
Ratusan Pengemudi Gocar Geruduk Kantor Gojek Mojokerto, Ada Apa?
Ratna, istri pengemudi Gocar menyampaikan keluh kesahnya saat demonstrasi di kantor PT Gojek Indonesia Cabang Mojokerto. Foto/SINDOnews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Ratusan pengemudi taksi online Gocar menggeduruk Kantor Cabang PT Gojek Indonesia di Mojokerto, mereka melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor tersebut.

Para pengemudi tersebut, mendesak agar PT Gojek Indonesia merubah kebijakan-kebijakan yang dianggap merugikan pengemudi Gocar.

Pantauan di media ini, ratusan pengemudi Gocar itu tiba di kantor Cabang PT Gojek Indonesia di Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Dengan membawa poster bertuliskan tuntutan, para driver online Gocar ini langsung melakukan orasi menyampaikan tuntutan.

Salah satu peserta aksi, Hasan Marzuki mengatakan, kebijakan PT Gojek Indonesia sudah merugikan para driver Gocar di Mojokerto. Salah satunya skema trip dan insentif yang kini diberlakukan. Menurut Hasan, dalam skema itu, driver Gocar hanya mendapatkan insentif Rp65 ribu jika mencapai 17 trip.

"Gocar modalnya Rp 150 juta untuk beli mobil, tapi insetivnya hanya Rp65 ribu. Sedangkan Gojek yang modalnya hanya Rp15 juta, tapi dapat insentif lebih besar Rp80 ribu," kata Hasan dalam orasinya, Selasa (26/11/2019).

Ratusan Pengemudi Gocar Geruduk Kantor Gojek Mojokerto, Ada Apa?


Kebijakan tersebut, kata Hasan, benar-benar mencekik leher para driver Gocar. Mereka menganggap, kebijakan insentif yang diberlakukan PT Gojek Indonesia saat ini sangat merugikan. Maka itu, mereka mendesak agar manajemen PT Gojek Indonesia merubah kebijakan tersebut.

"Kami juga meminta adanya pemerataan order dan perluasan areaarea pelayanan. Selain itu juga penyesuaian tarif di jam malam dan sibuk. Jika tidak ada kebijakan lain, maka kami mendesak agar Gojek hengkang saja dari Mojokerto," imbuh Hasan.

Senada dengan Hasan, salah seorang istri driver online Gocar Ratna (30) mengatakan, kebijakan insentif trip 17 ini merupakan bentuk tindakan semena-mena. Lantaran kebijakan itu dianggap membunuh para driver Gocar secara perlahan.

"Suami pulang tidak bawa uang, hanya Rp30 ribu bahkan Rp10 ribu. Sedangkan listrik naik, harga bahan pangan naik, belum lagi anak ingin jajan. Kebijakan ini membunuh keluarga kami," sambungnya.

Aksi ratusan driver Gocar ini sempat sedikit memanas. Lantaran pihak manajemen PT Gojek Indonesia Cabang Mojokerto tidak segera menemu massa aksi. Beruntung polisi yang melakukan penjagaan bisa menenangkan demonstran.

"Jangan jadi pengecut, jangan jadi pecundang. Kami minta perwakilan kantor Gojek untuk dihadirkan, atau kami menyusul ke dalam," teriak salah satu peserta aksi yang berdiri di depan mobil komando.

Ratusan Pengemudi Gocar Geruduk Kantor Gojek Mojokerto, Ada Apa?


Hingga akhirnya, pihak perwakilan manajemen PT Gojek Indonesia cabang Mojokerto bersedia melakukan audiensi dengan peserta aksi. Setelah polisi melakukan negosiasi. Sebanyak 10 orang perwakilan driver online Gocar akhirnya masuk ke dalam kantor dan melakukan mediasi.

Sembari menunggu rekan-rekannya yang melakukan audiensi, masa aksi yang mengenakan kaos hitam itu menggelar salat gaib. Mereka juga membawa karangan bunga dan meletakan ponsel masing-masing sebagai simbol matinya hati para petinggi PT Gojek Indonesia Cabang Mojokerto.

Sekira 30 menit, mediasi itu dilakukan. Namun tidak ada titik temu diantara kedua belah pihak. Para demonstran pun kemudian kembali melakukan aksi. Mereka meluapkan kemarahan dengan melontarkan hujatan ke manajemen PT Gojek Indonesia Cabang Mojokerto.

Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen PT Gojek Indonesia Cabang Mojokerto enggan memberikan keterangan menanggapi tuntutan masa aksi ini. Sementara, ratusan driver Gocar lantas melanjutkan aksinya ke kantor DPRD Kabupaten Mojokerto.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2630 seconds (0.1#10.140)