Bupati Sidoarjo Ancam Tutup Industri Tahu yang Berbahan Bakar Sampah Plastik

Selasa, 26 November 2019 - 22:31 WIB
Bupati Sidoarjo Ancam Tutup Industri Tahu yang Berbahan Bakar Sampah Plastik
Bupati Sidoarjo beserta 47 pemilik pabrik tahu yang ada di Desa Tropodo, Krian, Sidoarjo mendeklarasikan untuk tidak akan lagi memakai limbah sampah plastik.Foto/Pramono
A A A
SIDOARJO - Bupati Sidoarjo beserta 47 pemilik pabrik tahu yang ada di Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo mendeklarasikan untuk tidak akan lagi memakai limbah sampah plastik. Ada enam poin deklarasi yang dibacakan oleh para pemilik pabrik tahu tersebut.

Enam poin deklarasi itu adalah :
1). Tidak akan menggunakan bahan bakar sampah plastik pada proses pembuatan tahu
2). Akan menggunakan bahan bakar alternatif yang aman dan ramah bagi lingkungan
3). Tidak akan menimbulkan polusi yang berdampak pada lingkungan
4). Menaati segala peraturan dan perundangan yang berlaku
5). Menjaga kualitas tahu yang dihasilkan
6). Mengurangi gas buang pada proses produksi tahu.

Setelah deklarasi selesai dibacakan, Saiful Ilah dan para pemilik pabrik tahu langsung melihat berbagai bahan bakar alternatif sebagai pengganti limbah sampah plastik. Ada dua bahan bakar alternatif yang telah disiapkan yaitu dengan memakai gas (CNG) dan wood pellet.

Saiful Ilah mengatakan deklarasi ini sebagai bentuk keseriusan dan tanggung jawab antara Pemkab Sidoarjo serta para pemilik pabrik tahu.

"Karena penggunaan sampah plastik sendiri dapat menimbulkan polusi. Selain itu dengan sampah plastik dibakar dapat mencemari udara sehingga Pemkab Sidoarjo bersama Pemprov Jatim melarang keras pemakaian sampah plastik tersebut. Dan sebagai pengganti bahan bakar sampah plastik, telah kita siapkan bahan bakar alternatif berupa wood pellet atau memakai gas," ujarnya kepada sindonews.com, Selasa (26/11/2019).

Dirinya juga akan bertindak tegas bilamana ada pemilik pabrik tahu yang ketahuan tetap masih memakai sampah plastik. "Bila pemilik pabrik tahu tidak menaati deklarasi maka akan kita tutup tempat usahanya," tambahnya.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa untuk bahan bakar alternatif, pihaknya berjanji akan memberikan subsidi kepada para pemilik pabrik tahu. "Tentu pasti akan kita bantu dan kita subsidi. Namun semuanya harus dibicarakan dahulu bersama Gubernur," tandasnya.

Sementara terkait Deklarasi itu, sejumlah pengusaha tahu mengaku keberatan, karena harga bahan bakar selain sampah plastik saat ini masih mahal. Untuk itu mereka berharap bantuan dari Pemkab Sidoarjo untuk pengadaan bahan bakar industri tahu mereka.

“Sebenarnya keberatan, untuk itu saya berharap ada bantuan dari Pemerintah,” ujar Komar salah satu pengusaha tahu di Tropodo Krian Sidoarjo.

Wakapolresta Sidoarjo, AKBP Anggi Naulifar Siregar yg ikut dlm deklarasi itu menegaskan, pihak Kepolisian Resort Kota Sidoarjo akan mendukung kebijakan Bupati Sidoarjo yg akan menutup Industri Tahu jika diketahui masih menggunakan bahan bakar limbah sampah plastik.

“ Kita akan dukung kebijakan Bupati melalui aturan hukum yg ada, bisa aja selain penutupan Usaha polisi akan memenjarakan pelaku usaha tahu jika diketahui merugikan kesehatan masyarakat dgn menggunakan limbah sampah plastik, “ tegas Anggi.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.3981 seconds (0.1#10.140)