Kampanye Perubahan Iklim Lewat Web, Tim ITS Juara se-ASEAN

Sabtu, 30 November 2019 - 17:10 WIB
Kampanye Perubahan Iklim Lewat Web, Tim ITS Juara se-ASEAN
Rizky Andre Wibisono dan Alifia Rizki Rahmarani, yang tergabung dalam Tim Terrennial menjadi juara Future Ready ASEAN Competition di Bangkok, Thailand.Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Dua mahasiswa Departemen Informatika dan Sistem Informasi ITS sukses merebut juara pertama dengan merancang situs web yang menyuarakan tentang perubahan iklim dalam ajang Future Ready ASEAN Competition di Bangkok, Thailand.

Rizky Andre Wibisono dan Alifia Rizki Rahmarani, yang tergabung dalam Tim Terrennial menjadi satu-satunya delegasi dari Indonesia di ajang skala internasional tersebut. “Nama tim kami sesuai dengan nama situs web yang kami kembangkan,” kata Rizky, ketua tim Terrennial, Sabtu (30/11/2019).

Ia melanjutkan, Future Ready ASEAN Competition digelar oleh ASEAN Foundation, sebuah organisasi di bawah Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang berfokus pada pengembangan masyarakat dan generasi muda.

“Kami mengambil tema perubahan iklim karena hal ini cukup meresahkan bagi kami,” ucapnya.

Lewat subtema Perubahan Iklim, tim yang dibimbing oleh dosen Informatika ITS, Hadziq Fabroyir SKom PhD, ini ditantang untuk bisa mengembangkan sebuah situs web melalui metode baris kode dan bahasa pemrograman komputer untuk bisa menghasilkan tampilan web yang menarik atau front-end web development.

Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, situs web yang mereka buat pun diberi nama Terrennial dan menjadi inovasi yang diajukan dalam tahap semifinal.

Rizky menambahkan, nama tersebut tidak serta-merta muncul tanpa adanya latar belakang khusus. Mereka sengaja memberi nama Terrennial karena situs web yang mereka buat berfokus pada manusia, khususnya bagi para generasi milenial untuk peduli kepada bumi.

Tak hanya itu, Tim Terrennial juga mempersembahkan karya mereka yang lain yaitu sebuah gagasan atau ide yang bernama Be Happy and Healthy on the Wheels. Konsep tersebut mengedepankan pengaplikasian sistem rekognisi wajah (facial recognition system) lewat perangkat lunak milik Microsoft bernama Microsoft Azure Face API pada kendaraan Grab Wheels.

Fungsi gagasan itu adalah untuk memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ketiga yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

Cara kerjanya dengan mengasumsikan mekanisme kamera dan layar supaya Grab Wheels bisa mendeteksi suasana hati penggunanya dengan membaca ekspresi wajah mereka.

“Kalau pengguna terlihat suram, sistem dapat memberikan notifikasi untuk mengingatkan pengguna agar meregangkan otot wajah atau melakukan olahraga kepala ringan,” jelas relawan ITS International Office (IO) tersebut.

Rizky juga berharap agar persepsi masyarakat luas terhadap keterampilan pemrograman (coding) menjadi semakin terbuka sebab pemrograman juga mengajarkan bagaimana cara berpikir dan melakukan pemecahan masalah secara mendasar, khususnya bagi generasi milenial.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 6.9478 seconds (0.1#10.140)