Puting Beliung Sapu Ruang Kelas MTsN 2 Sumobito Jombang

Senin, 02 Desember 2019 - 15:00 WIB
Puting Beliung Sapu Ruang Kelas MTsN 2 Sumobito Jombang
Siswa kelas IXD MTsN 2 Sumobito Jombang membersihkan puing-puing atap dan plafon ruang kelasnya yang ambruk diterjang puting beliung. Foto/SINDOnews/Tritus Julan
A A A
JOMBANG - Bencana angin puting beliung yang terjadi pada Sabtu, (30/11/2019) tidak hanya merusak 45 rumah warga. Namun sejumlah fasilitas umum juga porak-poranda.

Fasilitas umum yang ikut rusak akibat terjangan angin kencang tersebut, di antaranya dua ruang kelas MTsN 2 Sumobito, Kabupaten Jombang.

Bagian atap dua ruang kelas sekolah dibawah naungan Kementrian Agama (Kemenag) ini rusak akibat disapu angin puting beliung. Terparah yakni ruang kelas IXD yang berada di lantai 2. Tidak hanya genting yang berserakan, namun seluruh plafon ruangan ambrol.

Kondisi ini membuat proses belajar mengajar di sekolah itu sedikit terkendala. Lantaran pada hari pertama masuk sekolah pasca libur akhir pekan kemarin, ruang kelas siswa belum bisa digunakan. Puing-puing plafon dan genting yang ambruk pasca terjangan angin puting beliung masih terlihat berserakan di dalam ruang kelas.

Sejak pagi, sekitar 30-an siswa ini pun kompak berusaha membersihkan puing-puing bangunan atap ruang kelas mereka yang ambruk. Bermodal sapu lidi, dan sapu ijuk mereka bahu membahu bersama beberapa orang pekerja dan guru, mengevakuasi material atap plafon dan genting. Agar proses pembersihan itu cepat dilakukan, dan ruang kelas bisa digunakan kembali.

"Iya, hari ini kami membantu bersih-bersih kelas. Karena ada beberapa genting dan plafon yang ambrol akibat terkena bencana puting beliung hari Sabtu kemarin. Untuk hari ini memang tidak ada pelajaran," kata siswa kelas IXD MTsN 2 Sumobito, Aldivo Syawalino Antonis, Senin (2/12/2019).

Sementara itu, Wakil Kepala Kesiswaan MTsN 2 Sumobito, Muhammad Abduh mengatakan, ada dua ruangan yang mengalami kerusakan imbas dari bencana puting beliung yang menerjang wilayah Kecamatan Sumobito, akhir pekan lalu. Dua ruangan itu berada di lantai dua gedung sekolah.

"Yang paling parah ruang kelas IXD. Karena sebagian genting dan seluruh plafonnya ambrol. Kalau untuk satu ruangan lainnya hanya gentingnya saja yang tersingkap," kata Abduh saat ditemui SINDONews, di ruang kerjanya.

Saat peristiwa itu, kata Abduh, ruang kelas tersebut dalam kondisi kosong. Kala itu, para siswa baru saja pulang ke rumah masing-masing. Lantaran jam belajar memang sudah habis. Sehingga, tidak ada siswa yang menjadi korban, kendati seluruh plafong ruang kelas ambrol.

"Ya alhamdulillah saat itu sudah pulang. Jedanya tidak lama, kemudian turun hujan disertai angin kencang. Selama 20 tahun mengajar di sini, baru kali ini sekolah ini diterjang puting beliung. Memang saat itu kondisinya menakutkan, karena angin itu berputar disertai hujan dan kabut," kata Abduh menceritakan detik-detik terjangan angin puting beliung.

Meski mengalami kerusakan, namun Abduh memastikan proses belajar mengajar siswa tidak terganggu. Kendati ia mengaku untuk hari ini, khusus siswa kelas IXD, proses pembelajaran tidak dilakukan. Namun, siswa diajak pihak sekolah untuk membantu membersihkan ruang kelas. Agar siswa merasa memiliki sekolah tersebut.

"Kami juga sudah tugaskan beberapa orang pekerja untuk melakukan perbaikan. Sehingga besok mungkin sudah bisa digunakan untuk ruang kelasnya. Kerusakan ini juga sudah kami laporkan ke Kemenag Jombang selaku instansi yang menaungi sekolah ini, semoga bisa cepat tertangani," tandas Abduh.

Diberitakan sebelumnya, bencana angin puting beliung menerjang dua desa di Kabupaten Jombang, Sabtu (30/11/2019) sore. Data kepolisian menyebutkan, sebanyak 45 rumah warga di dua desa tersebut rusak. Rinciannya, 40 rumah di Desa Ngele, dan 5 rumah di Desa Trawasan, Kecamatan Sumobito.

Selain itu, tiga orang luka-luka dalam peristiwa tersebut. Mereka yakni, Ririn Andriana (29), dan anaknya Alif Andrian (15). Keduanya tertimpa atap genting rumahnya yang ambruk. Sedangkan satu korban lainnya yakni Mustain (45), yang terjatuh dari pohon saat bencana terjadi. Ketiganya langsung dilarikan ke RS Unipdu Peterongan untuk mendapatkan perawatan medis.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7088 seconds (0.1#10.140)