Ada Teror Sapi Mendadak Mati, Warga Tulungagung Resah

Selasa, 03 Desember 2019 - 17:23 WIB
Ada Teror Sapi Mendadak Mati, Warga Tulungagung Resah
Warga Kabupaten Tulungagung resah, karena ada teror sapi mendadak mati. Foto/Ilustrasi/Dok.Humas Polres Lumajang
A A A
TULUNGAGUNG - Sapi di Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung mendadak tewas. Hingga akhir November 2019, sudah ada delapan ekor sapi yang tiba-tiba mati.

Anehnya kematian sapi yang rata rata berbadan gemuk dan sebelumnya sehat itu selalu ditandai dengan lenguhan panjang. "Jadi sebelum mati sapi itu selalu bersuara keras, lalu kemudian ambruk dan mati," tutur Sutikno warga setempat yang sekaligus Kepala Dusun Puthuk kepada wartawan, Selasa (3/12/2019).

Kematian berlangsung beruntun. Hanya dalam hitungan hari jumlah sapi yang mati terus bertambah. Mulai sapi jenis Brahman (pedaging) hingga sapi perah. Informasi yang berkembang, jumlah sapi yang mati mencapai 30 ekor, namun angka itu dibantah.

"Sampai hari ini tercatat ada delapan ekor sapi," terang Sutikno. Oleh warga, kata Sutikno bangkai sapi tidak dikubur. Begitu tahu sekarat, sapi langsung disembelih dan kemudian dagingnya dijual. Insiden kematian mendadak yang penyebabnya belum terjelaskan itu meresahkan warga.

Rumor di masyarakat yakni mulai dugaan sapi diracun hingga isu hantu pemangsa sapi, sontak berkembang pesat. Karena resah warga memutuskan mengintensifkan kembali pengamanan lingkungan (pos kamling).

Setiap malam warga bergantian berjaga jaga di lingkungan masing masing. "Meski kematian sapi tidak terjadi lagi, sampai hari ini warga masih merasa resah," katanya.

Sabar, Kepala Desa Nyawangan mengaku sudah melaporkan ke kepolisian. Dengan adanya laporan serta tindak lanjut petugas yang melakukan penyelidikan, Sabar berharap kecemasan warga yang salah satunya dipengaruhi kabar dari media sosial bisa reda.

"Meski penyebab kematian belum diketahui karena bingkai sapi sudah tidak ada, diharapkan warga tidak lagi cemas," katanya.

Dalam kesempatan itu Sabar juga memaklumi kecemasan warga. Hal itu mengingat sapi perah maupun pedaging merupakan sumber pencaharian utama warganya. Tercatat jumlah populasi sapi di Desa Nyawangan sebanyak 6.000an ekor dengan 10 persen diantaranya sapi pedaging.

"Mayoritas adalah sapi perah," katanya yang dalam waktu dekat ini berencana melaporkan peristiwa yang terjadi ke dinas peternakan Kabupaten Tulungagung.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5318 seconds (0.1#10.140)