Polda Jatim Sulit Ungkap Penyebar Perselingkuhan Nella Kharisma

SURABAYA - Polda Jatim belum mampu mengungkap identitas pemilik akun facebook yang menyebarkan rumor perselingkuhan Nella Kharisma dengan Mantan Bupati Kediri, Sutrisno.

Atas tudingan itu, penyanyi dangdut tersebut sempat melayangkan pengaduan ke polisi. Bahkan, dia juga sudah menjalani pemeriksaan di Polda Jatim, selama tiga jam.

Direskrimsus Polda Jatim, Kombes Gidion Arif Setyawan mengaku saat ini tengah menyelidiki jejak digital dan profiling dari akun tersebut. Namun hingga kini, masih belum ada hasil yang signifikan. Pelaku, kata dia, telah menghapus postingannya, berikut dengan akun facebooknya.

"Untuk itu kami perlu melakukan profiling akun secara mendalam. Kendalanya itu kan akun facebooknya sudah ndak ada. Jadi kami harus gunakan teknologi untuk melakukan pelacakan, digital forensik, akun siapa ini. Dari analis sosial medianya nanti bisa tahu akun ini milik siapa," katanya, Selasa (3/12/2019)

Terkait berapa lama proses ini, Gidion mengaku belum bisa menentukan. Pihaknya akan berupaya agar kasus ini segera menemui titik terang. Selain itu, Gidion menyebut kasus hoaks memang harus diperangi agar tak menimbulkan keresahan dan merugikan publik. "Saat ini kami baru memeriksa Nella Kharisma," terangnya.

Sebelumnya, tidak terima diisukan selingkuh dengan mantan Bupati Kediri, Nella Kharisma pada Rabu, (27/11/2019) mengadukan sebuah akun Facebook bernama 'Suprianto' dan 'dinasti Sutrisno' Ditreskrimsus Polda Jatim. Langkah ini dilakukan Nella lantaran isu dianggap sudah mencemarkan nama baiknya.

Akun facebook Suprianto menuliskan kabar dugaan perselingkuhan itu disertai dengan kolase foto Nella dan Sutrisno. Akun tersebut juga menyinggung istri dari Sutrisno yang kini Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno. Sutrisno sendiri sudah membantah isu tersebut, begitu juga pihak Nella.

Akibat postingan dari pemilik akun tersebut, berkembang opini dan fitnah di media sosial yang menyudutkan dan merugikan Nella Kharisma. Atas peristiwa tersebut, Nella Kharisma merasa malu dan dirugikan martabatnya.