Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Hak Konstitusional Warga Negara

Selasa, 03 Desember 2019 - 20:37 WIB
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Hak Konstitusional Warga Negara
Talkshow bertajuk Bunga Rampai Hak Asasi Manusia dan Tantangannya Di Era Milenial di Ubaya, Selasa (3/12/2019). Foto/Ist.
A A A
SURABAYA - Hak Asasi Manusia adalah anugerah terindah sang pencipta yang menjadikan makhluk ciptaan-Nya istimewa, bersifat universal dan melekat dalam diri setiap manusia.

BPJAMSOSTEK turut berpartisipasi dalam rangka Perayaan Hari Hak Asasi Manusia ke-71 Universitas Surabaya (Ubaya) dengan mengusung tema "Bunga Rampai Hak Asasi Manusia dan Tantangannya di Era Milenial", di Auditorium Perpustakaan Lantai 5 Ubaya, Selasa (3/12/2019).

"Selamat Hari Hak Asasi Manusia Ke-71. Semoga menjadi momentum bagi seluruh pekerja untuk mengembangkan dirinya sebagai manusia bermartabat dengan menjadi peserta program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan," kata Dodo Suharto, Deputi Direktur Wilayah Jawa Timur.

Jaminan sosial merupakan hak konstitusional warga negara untuk mendapatkan kepastian atas perlindungan dan kesejahteraan masyarakat di masa depan. Negara menjamin kepastian tersebut dengan membentuk lembaga penyelenggara jaminan sosial sebagai sarana untuk memenuhi kewajiban negara dalam melindungi warga negaranya. Penyelenggaraan jaminan sosial juga diharapkan mendukung indeks pembangunan manusia.

Fitur utama jaminan sosial sesuai Konvensi ILO No 102 Tahun 1952 berupa layanan kesehatan, tunjangan sakit, tunjangan pengangguran, tunjangan hari tua, tunjangan kecelakaan kerja, tunjangan keluarga, tunjangan persalinan, tunjangan kecacatan dan tunjangan ahli waris.

"Jaminan sosial merupakan hak azasi manusia sehingga kami menghimbau kepada seluruh pengusaha dan pekerja baik penerima upah, bukan penerima upah, pekerja jasa konstruksi, non aparatur sipil negara serta pekerja migran Indonesia untuk memproteksi diri dengan menjadi peserta BPJSOSTEK," pungkas dodo.

Ketua Pelaksana Acara sekaligus Ketua Pusham Ubaya, Sonya Claudia Siwu menuturkan, bahwa perayaan hari HAM merupakan momentum yang memperkuat komitmen bersama pemerintah khususnya pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama masyarakat dalam mendukung hak asasi manusia.

"Kegiatan ini bertujuan mengajak seluruh peserta yang hadir memberikan kontribusi pemikiran untuk mencari solusi terkait isu-isu HAM yang masih sering terjadi di masyarakat," kata dia.

Hak azasi manusia, lanjutnya, bersifat universal dan melekat dalam diri setiap manusia. Era milenial dengan segala problematikanya memberikan tantangan baru bagi tegaknya hak azasi manusia.

"Apapun itu, harkat dan martabat manusia adalah yang utama. hak azasi manusia adalah kewajiban asasi bagi setiap manusia untuk mewujudkan, memperjuangkan, dan mempertahankannya. Melalui kegiatan ini, peserta yang hadir menjadi paham bagaimana kesiapan unsur-unsur di masyarakat bersama dengan pemerintah dalam mengantisipasi dan menghadapi tantangan dalam perlindungan dan penegakan HAM di era milenial tanpa harus diwarnai dengan tindakan kekerasan," tandasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6693 seconds (0.1#10.140)