Kemenag Jatim Pastikan Cabut Soal Ujian Bermuatan Khilafah

Kamis, 05 Desember 2019 - 12:59 WIB
Kemenag Jatim Pastikan Cabut Soal Ujian Bermuatan Khilafah
Kanwil Kemenag Jatim, memastikan mencabut naskah ujian penilaian akhir semester (PAS) yang memuat materi khilafah. Foto/Ilustrasi
A A A
SURABAYA - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jatim, mencabut naskah ujian penilaian akhir semester (PAS) tingkat Madrasah Aliyah (MA) di Kediri.

(Baca juga: Soal Ujian Khilafah di Kediri Ditarik dan Dimusnahkan )

Pasalnya, naskah ujian tahun ajaran 2019/2020 itu memuat materi tentang Khilafah. "Kami pastikan soal-soal ujian itu dicabut, dan diganti dengan soal cadangan yang tidak bermuatan khilafah, yang nantinya akan diujikan tersendiri dalam ujian susulan," kata Plt Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Moch. Amin Mahfud, dikonfirmasi, Kamis (5/12/2019).

Naskah ujian bermuatan kata-kata khilafah itu, muncul pada mata pelajaran Fiqih yang akan diujikan kepada siswa/i kelas XII MA di seluruh wilayah Kediri Utara, dan kini menjadi viral di media sosial (medsos). Kata Amin, naskah soal itu ditemukan di enam Madrasah MAN di Kediri, yakni lima MAN di Kabupaten Kediri dan satu MAN di Kota Kediri.

"Dari enam Madrasah itu, hanya satu MAN di Kota Kediri yang telah mengujikan. Sementara lima MAN di Kabupaten Kediri belum diujikan ke siswa. Jadi, naskah ujian itu hanya ditemukan di Kediri, bukan di semua daerah di Jatim," kata Amin.

Amin mengaku telah melakukan pengecekan terhadap soal tersebut. Amin pun memastikan akan mencabut soal ujian itu, agar tidak disalahpahami oleh siswa. "Kami mohon maaf atas kejadian ini, terkait dengan soal fiqih yang diujikan di MAN wilayah kerja Kediri Utara. Saya pastikan soal itu akan diganti soal cadangan," kata Amin.

Sebelumnya diketahui, muncul soal ujian Madrasah bermuatan khilafah di Kediri. Naskah ujian bermuatan kata-kata khilafah itu, muncul pada mata pelajaran Fiqih yang akan diujikan kepada siswa/i kelas XII MA. Naskah dalam soal itu berisi materi tentang pemerintahan Islam, menjadi salah satu bahasan pada KMA No. 165/2014.

Namun, titik tekan dari materi ini sebenarnya adalah pada aspek perkembangan kehidupan. Materinya menjelaskan tentang perkembangan pemerintahan Islam setelah Nabi Muhammad S.A.W. wafat, dari Khulafaur Rasyidin hingga Turki Utsmani. Keberadaan materi ini viral di media sosial.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.2896 seconds (0.1#10.140)