Karaoke Berkedok Warung Kopi di Gresik Resahkan Warga
A
A
A
GRESIK - Karaoke yang berkedok warung kopi (warkop) sangat menjamur di wilayah Kabupaten Gresik. Namun, keberadaannya membuat warga Kota Seribu Wali itu menjadi resah.
Pantauan lapangan, karaoke berkedok warkop iku hampir berada di 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Gresik. Rata-rata dijaga perempuan dengan pakaian seksi. Lebih dikenal dengan warung remang atau pangkon.
"Kami mohon ditertibkan. Sangat berbahaya, sebab indikasinya banyak digunakan untuk prostitusi terselubung," ungkap Khoirul Bashori (41) warga Perum Pondok Permata Suci.
Keresahan itu mendapat respon. Sayangnya, razia yang dilakukan kerap tidak maksimal. Termasuk razia petugas gabungan; polisi, TNI dan Satpol PP. Hanya puluhan botol minuman keras (Miras) kosong ditemukan di belakang warung.
Kapolsek Manyar, AKP Ady Nugroho mengatakan, razia yang dilakukan di wilayah Kecamatan Manyar, mulai dari Peganden, dan sejumlah warung yang menyediakan karaoke.
"Masyarakat resah karena suara musiknya sangat keras. Penjaga dan pemilik warung kami lakukan pembinaan," ungkapnya, Kamis (5/12/2019).
Sementara itu Kepala Dinas Satpol PP Kabupaten Gresik, Abu Hasan menyatakan, terdapat lima lokasi yang dirazia. Mayoritas pemilik warung menjadikan usahanya sebagai tempat karaoke dengan suara yang keras.
"Pemilik warung diperingatkan, karena anggota kami menemukan puluhan botol miras kosong yang disimpan di belakang warung," ungkap. Dia juga minta kepada pengunjung yang hadir supaya tidak karaoke.
Pantauan lapangan, karaoke berkedok warkop iku hampir berada di 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Gresik. Rata-rata dijaga perempuan dengan pakaian seksi. Lebih dikenal dengan warung remang atau pangkon.
"Kami mohon ditertibkan. Sangat berbahaya, sebab indikasinya banyak digunakan untuk prostitusi terselubung," ungkap Khoirul Bashori (41) warga Perum Pondok Permata Suci.
Keresahan itu mendapat respon. Sayangnya, razia yang dilakukan kerap tidak maksimal. Termasuk razia petugas gabungan; polisi, TNI dan Satpol PP. Hanya puluhan botol minuman keras (Miras) kosong ditemukan di belakang warung.
Kapolsek Manyar, AKP Ady Nugroho mengatakan, razia yang dilakukan di wilayah Kecamatan Manyar, mulai dari Peganden, dan sejumlah warung yang menyediakan karaoke.
"Masyarakat resah karena suara musiknya sangat keras. Penjaga dan pemilik warung kami lakukan pembinaan," ungkapnya, Kamis (5/12/2019).
Sementara itu Kepala Dinas Satpol PP Kabupaten Gresik, Abu Hasan menyatakan, terdapat lima lokasi yang dirazia. Mayoritas pemilik warung menjadikan usahanya sebagai tempat karaoke dengan suara yang keras.
"Pemilik warung diperingatkan, karena anggota kami menemukan puluhan botol miras kosong yang disimpan di belakang warung," ungkap. Dia juga minta kepada pengunjung yang hadir supaya tidak karaoke.
(eyt)