Target Jatim Swasembada Susu, Khofifah Dorong Perluasan Peternakan Sapi Perah

Jum'at, 06 Desember 2019 - 10:30 WIB
Target Jatim Swasembada Susu, Khofifah Dorong Perluasan Peternakan Sapi Perah
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengunjungi PT Greenfields Indonesia, Malang, Jatim. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) mengejar target swasembada susu pada tahun 2029 mendatang. Alasan inilah yang mendorong Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa terus melakukan perluasan budidaya sapi perah di sejumlah wilayah di Jatim.

“Secara nasional kebutuhan susu nasional 80%-nya masih impor. Termasuk di Jatim juga masim impor sekitar 217.000. Oleh sebab itu, harus bisa memaksimalkan titik-titik yang memungkinkan untuk budidaya sapi perah,” kata Khofifah usai melakukan kunjungan kerja di PT Greenfields Indonesia, Malang, Kamis (5/12/2019).

Khofifah menjelaskan, untuk mencapai target tersebut, sedikitnya dibutuhkan sekitar 30.000 ekor sapi baru dengan kapasitas produksi susu perekor minimal 20 liter per hari. Jika 30.000 ekor sapi terpenuhi, Jatim akan bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dan mensupport kebutuhan industri susu di provinsi lain. “Kami sangat berharap para pengusaha termasuk Greenfields bisa terus berinvestasi dan memperluas peternakan sapi perah di Jatim,” kata dia.

Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim baru saja melakukan misi dagang ke Provinsi Kaltim yang merupakan calon ibukota Indonesia. Lewat misi dagang tersebut diketahui, bahwa sebagian besar kebutuhannya adalah makanan dan minuman termasuk susu di dalamnya. Dimana, hampir 80% kebutuhan logistiknya disuplai dari Jatim.

“Kami optimistis ketika secara bertahap proses pembangunan ibukota negara mulai
dilaksanakan di Kaltim pasti kebutuhan logistik termasuk makanan dan minuman akan meningkat tajam kebutuhan suplainya dari Jatim. Tak terkecuali kebutuhan akan susu, dan ini merupakan peluang besar untuk Jatim. Jangan disia-siakan,” kata dia.

Khofifah mengaku berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi impor dan mendorong ekpsor. Salah satunya seperti dilakukan oleh PT Greenfields Indonesia yang mampu mengekspor ke beberapa negara di ASEAN. Diantaranya Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam dam Singapura. “Di negeri ini kita masih membutuhkan penguatan untuk mencapai swasembada susu. Karenanya mari kita sama-sama menguatkan ekspor dan mengurangi impor,” jelas dia.

Sementara itu, Direktur Diary Farm PT Greenfields Indonesia Drh Heru Prabowo mengatakan, Greenfields telah mampu memproduksi susu segar sebanyak 225 ton susu segar per hari. Dengan jumlah sapi mencapai 15.000 ekor. Setiap harinya setiap sapi mampu memproduksi hingga 34 liter susu segar dan minimal 20 liter per hari. “Kami terus-menerus menerapkan kontrol yang sangat ketat untuk memastikan kualitas susu kami,” kata dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6482 seconds (0.1#10.140)