Gawat, Limbah Medis Berserakan di Sungai Mojokerto

Jum'at, 06 Desember 2019 - 14:10 WIB
Gawat, Limbah Medis Berserakan di Sungai Mojokerto
Temuan limbah medis di bantaran sungai Dinoyo, Kecamatan Jatierjo, Mojokerto.Foto/SINDONews/Tritus Julan.
A A A
MOJOKERTO - Limbah medis ditemukan berserakan di bantaran sungai Dinoyo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Diduga, limbah berbahaya tersebut sengaja dibuang.

Saat ditemukan, limbah tersebut dikemas dalam plastik dan berjumlah cukup banyak.

Temuan limbah medis ini ditemukan Tim Brigadir Evakuasi Popok (BEP) dan sejumlah mahasiswa asing yang melakukan penyusuran di sungai setempat.

Mereka mendapati adanya limbah medis berupa jarum suntik, HIV Strip (alat tes HIV), botol penampung urine, dan botol obat-obatan yang nampak berserakan di bantaran sungai.

Mirisnya, limbah medis itu tengah dipungut oleh seorang pencari barang bekas. Tanpa menggunakan alat keselamatan yang memadai, pria yang belakangan diketahui bernama Mulyono, ini memungut limbah medis itu dan memasukkan ke dalam keranjang yang ditentengnya. Sampah yang dipungutnya itu akan dijual ke pengepul barang bekas.

"Sudah tiga kali saya menemukan sampah yang seperti itu (limbah medis). Ya akhir-akhir ini semakin banyak dibuang di sini. Kadang juga dibuang di tepi jalan desa. Karena laku, ya saya pungut saja," kata pria yang sudah puluhan tahun menggeluti pekerjaan sebagai pemungut sampah.

Pria 60 tahun ini mengaku, terpaksa memungut limbah-limbah medis yang ditemukan. Kendati tanpa menggunakan alat pengaman yang memadai. Lantaran hasil memungut sampah yang didapatkannya itu berbanding lurus dengan penghasilannya. Makin banyak sampah yang dipungut, otomatis jumlah uang didapatkan juga lebih banyak.

"Ya bagaimana lagi, kalau kalau takut, saya dan keluarga makan apa. Dari memungut ini saya bisa menghidupi keluarga saya. Kalau hanya terkena jarum suntik saat memilah saja, sudah sering. Ini yang kemarin kena jarum suntik," imbuh Mulyono sembari menunjukkan jari tangannya yang terkena jarum.

Koordinator BEP, Azis, mengaku prihatin dengan temuan limbah medis yang berserakan di bantaran sungai Dinoyo ini. Menurutnya, ini merupakan persoalan serius yang harus segera ditanggapi Pemkab Mojokerto. Yakni dengan menelusuri asal muasal limbah medis yang dibuang ke sungai itu.

"Ini sangat mengkhawatirkan dan mestinya menjadi perhatian khusus pemerintah. Limbah medis ini masuk kategori B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Harusnya ini dikelola serius, jika pemerintah tidak mampu mestinya diserahkan kepihak ketiga yang mengelola, tidak boleh buang sembarangan," sambungnya.

Aziz meminta agar Pemkab Mojokerto dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) segera turun tangan melakukan pengecekan. Agar kejadian serupa tidak terjadi. Selain itu, harus ada sanksi tegas yang diberikan jika limbah medis itu dibuang oleh instansi-instansi kesehatan, misalnya puskesmas atau rumah sakit baik milik swasta maupun pelat merah.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinkes Kabupaten Mojokerto dr Sujadmiko, mengaku sudah menerjunkan tim ke lokasi. Dari hasil penelusuran dan pengecekan, menyatakan jika limbah itu bukan berasal dari Puskesmas yang berada di bawah naungan Dinkes Kabupaten Mojokerto.

"Itu bukan dari Puskesmas. Puskesmas sudah ada SOP, dan sudah bekerjasama dengan perusahaan pengolah limbah medis. Penyimpanan dan pemilahan juga sudah sesuai SOP. Kalau bungkusnya saja kan bisa saja, kalau spet itu kan bisa dari mana saja, bisa dari kandang ayam dan lain-lain," kata dr Sujadmiko di Pendopo Pemkab Mojokerto, Jumat (6/12/2019).

dr Sujadmiko memastikan jika seluruh limbah medis yang ada di Puskesmas sudah dikelola dengan baik sesuai dengan SOP. Selain itu, pihaknya memastikan jika untuk limbah medis pengecekan HIV bukan berasal dari Puskesmas. Lantaran di Puskesmas tidak ada alat tes pendeteksi HIV.

"Kami tidak tahu, di tempat kami itu tidak ada. Kalau dari tempat-tempat lain saya tidak bisa komentar. Langkah pembinaan, tim langsung kami turunkan ke puskesmas-puskesmas terdekat. Kalau di sungai itu kan bisa dari manapun," pungkas pria yang juga menjabat Plt RSUD dr Soekandar Mojosari, Mojokerto.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.5432 seconds (0.1#10.140)