Tangani Bayi Pandu, Pemprov Siapkan Rusun dan Dokter Spesialis

Minggu, 08 Desember 2019 - 13:20 WIB
Tangani Bayi Pandu, Pemprov Siapkan Rusun dan  Dokter Spesialis
Dina Oktaviani menyuapi anaknya, Muhammad Pandu Firmansyah
A A A
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menyiapkan rumah susun (rusun) dan tim dokter spesialis khusus menangani Muhammad Pandu Firmansyah, penderita cleft tessier hydrocephalus myelomeningocele atau kerusakan pada bagian wajah.

Tim dokter spesialis yang berasal dari RSUD dr Soetomo tersebut terdiri dari dokter bedah syaraf, bedah plastik, dokter bius, dan dokter anak. Sebelumnya Pemprov Jatim juga telah melakukan langkah cepat dengan memindahkan bayi pandhu dan sang ibu, Dina Oktaviani (21) dari rumah petak tidak layak huni ke rumah susun Gunungsari Surabaya.

"Usai mendengar tentang kisah bayi Pandhu bersama ibunya, saya langsung meminta dinas terkait yaitu RSUD dr Soetomo dan PU Cipta Karya untuk mengambil langkah cepat dan mengkoordinasikan terkait hal ini secara solutif dan cepat," kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat ditemui di Surabaya, Minggu (8/12/2019).

Khofifah menjelaskan, sebelumnya RSUD dr Soetomo telah melakukan operasi pertama pada bayi Pandhu untuk mengeluarkan cairan di otaknya lewat pemasangan selang. Operasi berlangsung kurang lebih selama 1 jam.

"Sesuai hasil koordinasi saya dengan dirut rumah sakit dr Soetomo, rencananya hasil operasi bayi Pandhu akan dievaluasi besok Senin (9/12/2019). Meliputi pengecekan hasil operasi, penutupan luka, hingga penambahan berat badannya. Setelah itu, tim dokter baru akan ditentukan langkah operasi selanjutnya," urai Khofifah.

Mengenai pembiayaan, Khofifah mengatakan bahwa sementara ini masih menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan. Namun, jika pembiayaannya kurang maka Pemprov Jatim akan menambal semua kebutuhan biaya layanan kesehatan dengan menggunakan anggaran milik Pemprov.

"Meski demikian, jika ada yang ingin membantu kehidupan keseharian mereka dipersilahkan sebagai solidaritas sosial kita," jelasnya.

Sedangkan terkait fasilitas Rusunawa Gunungsari, lanjut Khofifah, bayi pandhu beserta sang ibu, Dina ditempatkan di lantai dasar I A 12 sejak 3 Desember lalu. Kamar yang memang dikhususkan bagi lansia dan difabel tersebut telah dilengkapi dengan sejumlah perabotan rumah.

Lantai dasar ini sengaja dipilih untuk memudahkan jika sewaktu- waktu bayi Pandhu membutuhkan layanan tertentu. "Biaya sewa rusunnya juga kami gratiskan hingga ibu Dina kami nilai dapat mandiri untuk membiayai hidupnya sendiri beserta Bayi Pandhu," imbuhnya
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4193 seconds (0.1#10.140)