Sayyidina Ali dan Malaikat yang Menahan Terbitnya Matahari

Senin, 09 Desember 2019 - 05:00 WIB
Sayyidina Ali dan Malaikat yang Menahan Terbitnya Matahari
Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA pernah membuat Malaikat menahan terbitnya matahari karena penghormatannya kepada orangtua yang renta. Foto Ilustrasi/Istimewa
A A A
JAKARTA - Dalam Kitab Al-Mawa'izh Al-'Usfuriyah (nasihat-nasihat ringan), Syeikh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury menceritakan kisah Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA yang mengagumkan karena penghormatannya kepada orangtua.

Dikisahkan, Sayyidina Ali radhiallahu 'anhu (RA) suatu hari bergegas untuk menunaikan salat Subuh berjamaah. Ketika di perjalanan, beliau bertemu orang tua renta sedang berjalan kaki perlahan-lahan.

Sayyidina Ali tidak mendahuluinya karena beliau memuliakan dan menghormati orangtua yang kepalanya telah dipenuhi uban. Beliau tetap berjalan di belakang kakek itu hingga waktu mendekati terbitnya matahari.

Ketika kakek renta itu sampai di pintu masjid, ia tidak mau masuk ke dalam masjid sehingga Sayyidina Ali beranggapan bahwa kakek itu seorang Nasrani. maka Sayyidina Ali pun memasuki masjid dan mendapati Rasulullah SAW dalam keadaan Ruku'. Nabi SAW memanjangkan ruku'nya seukuran dua kali ruku' hingga Sayyidina Ali mendapati Beliau SAW.

Seusai salat, beliau bertanya: "Wahai Rasulullah, mengapa engkau memanjangkan ruku' di salat ini? Engkau belum pernah melakukan seperti ini".

Rasulullah SAW menjawab: "Ketika Aku ruku' dan mengucap 'subhanarobbialadzhim' seperti biasanya, lalu Aku hendak mengangkat kepalaku (i'tidal), datanglah Malaikat Jibril AS dan meletakkan sayapnya di atas punggungku, dia menahanku agak lama, ketika dia mengangkat sayapnya barulah aku mengangkat kepalaku (i'tidal)".

Lantas para sahabat bertanya: "Mengapa dia (Jibril) melakukan hal ini?", Nabi menjawab: "Aku belum menanyakan kepadanya (Jibril) tentang hal tersebut".

Kemudian Malaikat Jibril AS mendatangi Beliau SAW dan berkata: "Wahai Muhammad, sesungguhnya Ali bergegas untuk berjamaah, kemudian di perjalanan dia bertemu orangtua renta Nasrani, sedangkan Ali belum tahu kalau dia (orang tua renta) adalah orang Nasrani. Dia begitu menghormatinya sebab ubannya dan tidak mendahuluinya serta menjaga haknya. Lantas Allah Ta'ala menyuruhku untuk menahanmu dalam keadaan ruku' hingga Ali mendapati salat Subuh."

Dan yang menakjubkan adalah Allah Ta'ala menyuruh Malaikat Mikail AS menahan matahari dengan sayapnya hingga matahari tidak terbit agak lama karena Sayyidina Ali. Derajat ini sebab hormat kepada orang tua renta walaupun dia seorang Nasrani.

Dari Anas bin Malik RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah memandang wajah orang yang tua renta di pagi dan sore seraya berfirman "Wahai hamba-Ku, usiamu telah tua, kulitmu telah keriput, tulangmu telah keropos, ajalmu telah dekat, dan tibalah waktu kedatanganmu kepada-Ku, maka malulah kepada-Ku karena Aku malu pada ubanmu untuk menyiksamu di neraka".

Demikian kisah Sayyidina Ali RA yang menakjubkan. Pelajaran yang bisa kita petik adalah anjuran untuk senantiasa menghormati dan memuliakan orangtua. Selain itu hikmah bagi orang yang berusia lanjut dan rambut beruban agar memperbanyak ibadah kepada Allah sebelum ajal menjemput. Wallahu A'lam Bisshowab
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9645 seconds (0.1#10.140)