Subuh-subuh Jalur Sumbar-Riau Longsor, 1 Mobil Terjun ke Jurang

Selasa, 10 Desember 2019 - 12:24 WIB
Subuh-subuh Jalur Sumbar-Riau Longsor, 1 Mobil Terjun ke Jurang
Tanah longsor terjadi di jalur Sumatera Barat (Sumbar)-Riau, mengakibatkan satu mobil masuk jurang sedalam 35 meter. Foto/SINDOnews/Aini Lestari
A A A
LIMA PULUH KOTA - Jalur Sumatera Barat (Sumbar) menuju ke Riau, tepatnya di wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, longsor pada Selasa (10/12/2019) pukul 04.15 WIB.

Akibat bencana tanah longsor yang dipicu oleh tingginya curah hujan tersebut, satu unit mobil MPV yang sedang melintas di jalur itu, terjun ke jurang sedalam 35 meter.

Tanah longsor ini terjadi di empat titik sepanjang jalur dari Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota, menuju Payakumbuh. Lokasi terparah berada di Pendakian 17, dimana material yang berasal dari bukit di sisi jalan setinggi lebih kurang 25 meter longsor.

Material berupa tanah liat ini langsung menghantam empat unit mobil, yakni dua unit truk dan dua unit MPV yang tengah melintas di jalan. Bahkan satu unit MPV langsung terdorong ke jurang bersama dengan pengemudi dan empat orang penumpangnya.

Aulia, pengemudi truk bernomor polisi BM 9257 DA yang turut menjadi korban mengatakan, dirinya mengendarai truk tersebut dari Pasir Pangaraian, menuju Bukit Tinggi. Saat melintas di lokasi kejadian, jalanan macet.

"Tiba-tiba ada truk yang menyalip mobil saya dan mobil itu terdorong material. Karena mobil itu berada di samping mobil saya, langsung mengenai mobil saya dan mobil saya juga terdorong ke pinggir jurang. Untung saja ada tiang listrik sebagai penahan. Kalau tidak, saya dan mobil saya sudah langsung terjun ke jurang," katanya saat ditemui di lokasi kejadian.

Aulia mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuhnya seperti luka lecet di bagian pelipis mata kiri dan juga tangan. Namun ia masih bersukur dapat terselamatkan. "Saya masih bersyukur karena tidak sampai jatuh ke jurang. Kalau tadi jatuh ke jurang, mungkin sudah tidak terselamatkan lagi," katanya lagi.

Sementara itu, Kapolres Lima Puluh Kota, AKBP Sri Wibowo yang didampingi Kasat Intelijen Keamanan Polres Lima Puluh Kota, Iptu Aditiawarman mengatakan, kejadian tanah longsor sudah berlangsung sejak Senin (9/10/2019) pukul 19.00 WIB, di Lubuk Jantan, Kabupaten Lima Puluh Kota. "Tadi subuh sudah aman. Sudah bisa dilewati. Tapi tak lama, kejadian lagi," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.

Wibowo menjelaskan, sekitar pukul 05.15 WIB, tanah longsor kembali terjadi dan mengakibatkan kemacetan yang cukup panjang. "Jalur sempat terputus akibat material longsor. Tim langsung bergerak mengevakuasi dan akhirnya jalur kembali dibuka sekitar pukul 09.30 WIB ini," katanya.

Terkait mobil yang masuk ke jurang, Wibowo mengatakan bahwa mobil tersebut belum berhasil dievakuasi dikarenakan kondisi jurang yang cukup dalam dan jalur yang kurang baik.

Korban yang berjumlah 5 orang berhasil diselamatkan bersama dengan warga sekitar. "Korban langsung diselamatkan bersama warga, dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit setempat. Mereka dalam kondisi selamat, hanya mengalami luka ringan saja," kata Wibowo.

Wibowo menjelaskan, selain mengakibatkan adanya korba luka-luka, bencana tanah longsor ini juga mengakibatkan kerugian materil hingga miliaran rupiah. Dan untuk mengevakuasi korban dan jalur lalu lintas, Polres Lima Puluh Kota menurunkan sedikitknya 50 personil dari satuan Shabara dan Lalu Lintas, bekerjasama dengan jajaran lain dari Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Lima Puluh Kota, Dinas Kesehatan, pemadam kebakaran dan dibantu oleh warga sekitar.

"Di jalur ini, bencana tidak bisa dihindari karena memang kondisi alamnya seperti itu. Ditambah lagi, jalan ini dibangun dengan membelah bukit sehingga bukit yang ada di sisi jalan sangat rawan longsor. Terlebih di saat cuaca musim penghujan seperti sekarang ini. Akibatnya banyak kerugian yang terjadi, karena jalur ini kebanyakan digunakan oleh kendaraan pengangkut bahan makanan sehingga cepat busuk dan hancur," imbuhnya.

Dia menghimbau kepada pengendara yang melintas di jalur lokasi kejadian agar berhati-hati. "Kami menghimbau kepada warga yang melintas di jalur ini agar berhati-hati karena memang jalur ini sangat rawan," tutup Wibowo.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 3.3042 seconds (0.1#10.140)