2 Minggu Sokib Gergaji Terali Besi Tahanan Polresta Malang Kota

Rabu, 11 Desember 2019 - 16:11 WIB
2 Minggu Sokib Gergaji Terali Besi Tahanan Polresta Malang Kota
Sokib Sulianto (38), harus meringis kesakitan setelah dua kakinya ditembak anggota Polresta Malang Kota yang menangkapnya di Kota Kediri. Foto/SINDOnews/Yuswantoro
A A A
MALANG - Tersangka kasus narkoba, Sokib Sulianto (38) meringis kesakitan saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolresta Malang Kota, usai ditangkap di Kota Kediri.

(Baca juga: Otak Pelarian Tahanan Polresta Malang Kota Dibekuk di Kediri )

Kedua betis kakinya masih dibebat perban, karena terkena tembakan polisi. Anggota Polresta Malang Kota yang mengejar dan menangkapnya, terpaksa memberikan tindakan tegas terukur, karena dia mencoba melarikan diri.

Sokib pun harus terduduk di kursi roda, sambil sesekali menunduk untuk menyembunyikan mukanya yang sedang meringis menahan rasa sakit di kedua kakinya.

Kapolresta Malang Kota, AKBP Leonardus Simarmata menyebutkan, tersangka Sokib yang menjadi otak dari kaburnya empat tahanan kasus narkoba, pada Senin (9/12/2019) dini hari, sekitar pukul 01.30 WIB.

Petugas jaga mengetahui bahwa ada tahanan yang kabur setelah mendengar suara berisik di bagian atap ruang tahanan, dan mendapatkan laporan dari tahanan lainnya. "Anggota kami langsung mengecek di ruang tahanan, dan mengetahui tahanan telah kabur," ujarnya.

2 Minggu Sokib Gergaji Terali Besi Tahanan Polresta Malang Kota


Usai berhasil menjebol terali besi, dia memanjat dinding pagar kompleks sekolah Frateran yang ada di sisi utara Polresta Malang Kota. Dari situ, dia menemui temannya yang diketahui bernama Oki, untuk menghubungi Ria yang diketahui sebagai kekasih Sokib.

Berhasil menghubungi Ria, akhirnya Sokib bersama tahanan lainnya, yakni Bayu Prasetyo kabur ke Kota Kediri. Pelarian Sokib akhirnya berhasil dihentikan petugas kepolisian yang memburunya di Kota Kediri, Rabu (11/12/2019) dini hari pukul 00.45 WIB.

"Dia kami tangkap di sebuah rumah kos milik Yon Mujiono yang ada di Jalan Hasyim Desa Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Dia sebenarnya bersama tersangka lainnya, Budi Prasetyo, namun saat dilakukan penangkapan yang ada di kos tersebut hanya tersangka Sokib," tuturnya.

Mantan Wakapolrestabes Surabaya, yang akrab disapa Leo itu menyebutkan, saat dalam perjalanan menuju ke Kota Malang, tersangka berupaya melarikan diri dan melawan petugas, sehingga terpaksa diambil tindakan tegas terukur untuk menghentikannya.

Saat dimintai keterangan, Sokib mengaku terpaksa nekat melarikan diri karena ingin bertemu anaknya yang sedang berada di pondok pesantren. "Sejak masuk tahanan saya sudah ingin keluar, karena ingin ketemu anak saya. Dia tidak tahu kalau saya ditahan," tuturnya.

2 Minggu Sokib Gergaji Terali Besi Tahanan Polresta Malang Kota


Terkait gergaji yang digunakannya untuk menggergaji jeruji besi ruang tahanan, terdapat perbedaan keterangan dengan yang disampaikan oleh Adrian Fairy (46) alias Ian, sebelumnya.

Ian merupakan tersangka kasus narkoba yang juga turur kabur bersama Sokib, namun berhasil ditangkap terlebih dahulu pada Selasa (10/12/2019) di Jodipan Wetan, Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Sebelumnya Ian menyebutkan, gergaji tersebut didapatkan tersangka Sokib dari keluarga yang menjenguk. Gergaji disembunyikan di bawah tempat makan. Namun, Sokib mengaku, gergaji itu dicurinya dari tukang yang sedang bekerja di dekat ruang tahanan.

"Saya mengambil gergaji itu dari tukang yang sedang bekerja di sini. Orangnya tidak tahu kalau gergajinya saya ambil. Lalu saya gunakan untuk menggergaji terali besi," ujar Sokib, Rabu (11/12/2019).

Sokib mengaku, harus bekerja keras untuk memotong jeruji besi yang ada di ruang tahanan. "Sekitar dua minggu saya menggergajinya," ujarnya singkat, sambil terus menunduk dan menahan sakit.

Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Yunar Sirait menyebutkan, tim pemburu untuk mengejar dan menangkap para tahanan yang kabur masih bekerja di lapangan, karena masih ada dua pelaku yang kabur, yakni Bayu Prasetyo, dan Nurcholis.

"Tim masih bekerja di lapangan melakukan pengejaran dan penangkapan. Tim tersebut, masing-masing beranggotakan antara 10-12 personel. Semoga dalam waktu singkat bisa menangkap dua orang yang masih buron," tegasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.1278 seconds (0.1#10.140)