Warga Minta Pelabuhan Bongkar Muat Batu Bara Direlokasi

Rabu, 11 Desember 2019 - 20:15 WIB
Warga Minta Pelabuhan Bongkar Muat Batu Bara Direlokasi
Ketua DPRD Gresik, Fandi Achmad Yani; dan Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo ketika menemuai warga, Rabu (11/12/2019). Foto/SINDOnews/Ashadi Iksan
A A A
GRESIK - Ratusan warga Kelurahan Kemuteran, Kroman, dan Lumpur, mendatangi DPRD. Mereka memgadu pelabuhan bongkar muat batu bara PT Gresik Jasatama (GJT) direlokasi.

Perwakilan warga ditemui Ketua DPRD Gresik, Fandi Achmad Yani, dan Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo.

Murni selaku koordinator menyatakan, bongkar muat batu bara di Jalan RE Martadinata itu sangat membahayakan kesehatan. Selain itu mencemari lingkungan sehingga membuat warga setempat resah.

"Kami minta DPRD memperjuangkan tuntutan relokasi," tegasnya, Rabu (11/12/2019).

Selain berhabaya bagi kesehatan, debu batu bara juga menempel di setiap dinding rumah warga. Banyak warga terkena penyakit ISPA dan paru-paru.

Warga KemuterNan, Syamsul Maarif menambahkan, sejak sebulan bongkar muat batu bara di PT GJT berhenti, lingkungan masyarakat menjadi bersih. "Masyarakat menginginkan udara yang bersih, tidak berdebu," katanya.

Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Gresik, Fandi Achmad Yani mengaku telah menampung seluruh masukan warga sebagai bahan rapat dengan pihak terkait. Sebab, DPRD hanya berusaha menjembatani permintaan warga. Sebab ada institusi yang berhak mengambil keputusan.

"Kami akan agendakan pertemuan dengan pihak terkait. Kami juga harus koordinasi dengan Komisi III yang membidangi, tunggu jadwalnya," ungkapnya.

Sementara itu Kapolres Gresik, AKBP Kusworo Wibowo berjanji akan membantu menuntaskan persoalan tersebut. Agar tidak ada pihak yang dirugikan. "Kami minta bukti warga terkait proses jika ada pidananya," tegas mantan Kapolres Jember.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.8004 seconds (0.1#10.140)