'MOMiracle' Goresan Optimisme Perempuan Dalam Memandang Kehidupan

Rabu, 11 Desember 2019 - 23:40 WIB
MOMiracle Goresan Optimisme Perempuan Dalam Memandang Kehidupan
Pengunjung mengamati karya lukisan oleh Seniman Perempuan Lintas Generasi, di Galeri Paviliun HoS, Rabu (11/12/2019). Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Galeri Paviliun HoS menggandeng 34 anggota Ikatan Wanita Pelukis Indonesia (IWPI) Jawa Timur, menggelar pameran lukisan bersama dengan mengangkat tema MOMiracle.

Pameran lukisan yang digelar para pelukis perempuan dengan berbagai latar belakang serta usia tersebut, berlangsung selama 13 Desember–11 Januari 2020. Kegiatan ini untuk memberi apresiasi dan mewadahi eksistensi seniman perempuan.

Peserta dalam pameran ini tidak semuanya merupakan pelukis murni, namun adapula yang berprofesi sebagai guru, pensiunan PNS, dan ibu rumah tangga, mereka disatukan oleh visi yang sama yaitu perempuan dapat terus berkontribusi bagi dunia seni.

MOMiracle dijadikan sebagai ruang bagi para pelukis IWPI Jawa Timur, untuk menunjukkan semangat dan sisi lain dari perempuan yang terus bisa seimbang dalam berkarir serta berkarya.

Karya-karya yang dipamerkan merupakan penggambaran dari optimisme perempuan dalam memandang kehidupan. Hal itu tercermin pada karya Avy Salma.

Sebagai pelukis paling muda dalam gelaran pameran ini, Salma menyajikan karya berjudul "Hope" bercerita tentang sebuah harapan, doa serta cinta sebagai seorang perempuan muda yang nantinya akan menjadi seorang ibu.

Karya berjudul "Hutanku Hatiku" merupakan lukisan dari K. Djuwito (alm), menceritakan kerinduannya pada waktu yang ia habiskan bersama ibunya di hutan kala itu. Hutan menjadi obyek karyanya, karena hutan dianalogikan memiliki arti yang sama dengan seorang perempuan, merupakan sumber segala kehidupan dan segala perlindungan.

Ketua pelaksana pameran, Aimee, mengatakan pameran ini merupakan wujud apresiasi pada semua perempuan yang telah menjadi spirit kehidupan bagi banyak orang.

"Kami tuangkan kedalam berbagai obyek dan gaya, harapannya bisa menjadi penghargaan kepada kasih ibu dan semua perempuan, seperti tumbuhan mencintai air dan sinar matahari, serta dapat menginspirasi banyak perempuan dengan berbagai latar profesi dan usia bisa terus berkarya dan bermanfaat bagi kesenian di Jawa Timur," katanya.

Manager House of Sampoerna, Rani Anggraini berharap, agar masyarakat luas bisa lebih mengenal dan mengapresiasi pelukis-pelukis perempuan di Jawa Timur. Meskipun mereka memiliki latar belakang beragam, namun terus aktif menciptakan karya.

"Semoga semangat para ibu-ibu yang sedang berpameran saat ini dapat menginspirasi generasi muda sehingga mampu berkontribusi serta mengasah kreatifitasnya untuk terus berkarya," pungkasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6849 seconds (0.1#10.140)