Limbah Medis di Sungai Mojokerto Milik Puskesmas Jatirejo?

Kamis, 12 Desember 2019 - 14:28 WIB
Limbah Medis di Sungai Mojokerto Milik Puskesmas Jatirejo?
Limbah medis yang ditemukan di Sungai Dinoyo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Foto/SINDONews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Sampah medis yang dibuang sembarang di sekitar bantaran Sungai Dinoyo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto, diduga berasal dari Puskesmas Jatirejo.

Dugaan itu diperkuat dengan temuan baru berupa ampul bekas infus di lokasi pembuangan sampah medis tersebut.

Salah seorang warga yang enggan disebutkan identitasnya menyebutkan, limbah medis tersebut sengaja dibuang pihak Puskesmas ke bantaran sungai. Ia mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir, pihak Puskesmas Jatirejo memang menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat pembuangan sampah.

"Memang sering dibuang ke sini. Kalau dibilang limbah itu bukan dari puskesmas, tapi ada wujudnya. Kalau warga di sini tidak ada yang sakit sampai harus mendapatkan perawatan medis di rumah apalagi yang menghasilkan limbah sebanyak itu," ujar salah seorang warga, Kamis (12/12/2019).

Pria berusia 54 tahun ini mengaku, sering kali mendapati petugas kesehatan Puskesmas Jatirejo, datang ke lokasi pembuangan sampah tersebut. Sehingga besar kemungkinan limbah medis berupa jarum suntik, HIV Strip (alat tes HIV), botol penampung urine, dan botol obat-obatan di bantaran sungai itu berasal dari Puskesmas Jatirejo.

"Ya dari mana lagi coba, limbah medis itu yang punya hanya rumah sakit dan puskesmas. Kalau itu sampah rumah tangga jelas tidak mungkin. Misal satu atau dua buah bisa jadi, tapi ini jumlahnya cukup banyak," jelas sumber yang sudah puluhan tahun menetap di Kecamatan Jatirejo itu.

Dugaan itu juga diperkuat dengan jenis limbah medis yang ditemukan tim Brigade Evakuasi Popok (BEP) itu. Menurut sumber di internal Pemkab Mojokerto, limbah tersebut memang berasal dari Puskesmas Jatirejo. Sumber ini menyebut, petugas yang sengaja membuang itu berstatus sebagai PNS.

"Jelas itu dari Puskesmas Jatirejo, karena jenis limbah medis itu milik Puskesmas. Informasi yang saya terima, limbah itu dibuang petugas laboratorium, inisialnya Pr, dia PNS di puskesmas itu," papar sumber.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto, Sujadmiko membantah jika limbah medis yang ditemukan di sungai Dinoyo itu berasal dari Puskesmas Jatirejo. Itu setelah Dinkes mengklarifikasi kabar tersebut ke pihak puskesmas, pasca temuan limbah medis itu ramai diberitakan.

"Saya konfirmasi ke Kepala Puskesmas bukan dari Puskesmas. Jadi tidak benar berita tersebut. Tidak ada petugas yang sengaja membuang sampah medis keluar dari protap," kata Sujadmiko saat dihubungi melalui sambungan seluler.

Sujadmiko menyatakan, dalam pengelolaan limbah medis, seluruh Puskesmas di bawah naungan Dinkes Kabupaten Mojokerto sudah sesuai dengan SOP. Dalam hal ini, Dinkes sudah bekerjasama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan dan pembuangan limbah medis. Sehingga seluruh limbah medis telah dikelola sesuai dengan prosedur.

"Sampah medis tercatat dan dikumpulkan di ruang khusus limbah B3 dan secara periodik diambil oleh pihak ketiga yang memiliki izin untuk mengolah limbah B3. Dalam hal ini, Puskesmas telah menjalin MoU dengan pihak ketiga tersebut," jelasnya.

Sayangnya, saat ditanya terkait dengan adanya petugas laboratorium Puskesmas Jatirejo, berinisial Pr yang sengaja membuang limbah medis itu, Plt Direktur Rumah Sakit Prof dr Soekandar Mojosari ini enggan untuk menjelaskan. Ia menyampaikan jika, tidak ada petugas yang sengaja membuang limbah medis di bantaran sungai.

Diberitakan sebelumnya, limbah medis ditemukan berserakan di bantaran sungai Dinoyo, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Diduga, limbah itu sengaja dibuang lantaran dikemas dalam plastik dan berjumlah cukup banyak.

Temuan limbah medis ini ditemukan Tim Brigadir Evakuasi Popok (BEP) dan sejumlah mahasiswa asing yang melakukan penyusuran di sungai setempat. Mereka mendapati adanya limbah medis berupa jarum suntik, HIV Strip (alat tes HIV), botol penampung urine, dan botol obat-obatan yang nampak berserakan di bantaran sungai.

Mirisnya, limbah medis itu tengah dipungut oleh seorang pencari barang bekas. Tanpa menggunakan alat keselamatan yang memadai, pria yang belakangan diketahui bernama Mulyono, ini memungut limbah medis itu dan memasukan ke dalam keranjang yang ditentengnya. Sampah yang dipungutnya itu akan dijualnya ke pengepul barang bekas.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.2171 seconds (0.1#10.140)