MUI Gresik Keluhkan Kecilnya Honor Penyuluh Agama

Jum'at, 13 Desember 2019 - 23:09 WIB
MUI Gresik Keluhkan Kecilnya Honor Penyuluh Agama
MUI Gresik Keluhkan Kecilnya Honor Penyuluh Agama
A A A
GRESIK - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik prihatin kondisi penyuluh agama. Dengan kerja penuh waktu, hanya diberi honor Rp1 juta per bulan.

“Kami sangat prihatin dengan besaran honor tersebut. Sebab hal itu sangat tidak manusiawi, dibanding dengan tugas berat penyuluh agama,” kata Ketua MUI Gresik, H Muslih Hasyim, Jumat (14/12/2019).

Menurutnya, para penyuluh ini umumnya sarjana agama. Bahkan ada yang sudah S2. Sehingga tidak pantas, seorang ahli agama dengan tugas berat, mendapat imbalan cukup kecil.

“Kami segera berkirim surat kepada Menteri Agama RI untuk meninjau ulang honor penyuluh agama,” tegas Muslikh.

Dia pun memberikan solusi, honor penyuluh agama disamakan dengan honor pendamping desa atau pendamping PKH yang besarnya minimal Rp3 juta perbulan.

“Tugas utama dan tergolong berat bagi penyuuh agama adalah mengkordinasikan aktifitas keagamaan di tengah-tengah masyarakat tentang khotib, penceramahnya, supaya tdk kemasukan khotib dan penceramah radikal, serta memberikan pemahaman pra nikah,” kata dia.

Dijelaskan, penyuluh agama harus sering blusukan ke desa-desa di wilayah kerjanya. Rajin datang ke pengajian, kumpulan keagamaan, jamah masjid bahkan berkoordinasi dengan khotib masjid setempat. Tujuannya untuk menangkal radikalisme.

Dalam kesempatan itu, MUI Gresik juga menggelar seleksi 144 orang penyuluh agama. Mereka ini akan disebar di 18 kecamatan, dimana setiap kecamatan ditempatkan delapan orang penyuluh agama
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2594 seconds (0.1#10.140)