Mengenang Aksi Heroik Riyanto, Korban Bom di Malam Natal

Sabtu, 14 Desember 2019 - 18:46 WIB
Mengenang Aksi Heroik Riyanto, Korban Bom di Malam Natal
Anggota Banser membawa foto Riyanto yang gugur saat mengamankan bom di malam natal tahun 2000. Foto/SINDONews/Tritus Julan
A A A
SURABAYA - Suasana gereja Eben Haezer, di Kota Mojokerto mendadak ramai, Sabtu (14/12/2019). Sejak pagi hingga sore, ratusan polisi, tentara serta banser tampak mondar-mandir di lokasi itu.

Lantunan doa samar-samar terdengar dari dalam gereja. Tak sedikit dari mereka yang menteskan air mata. Saat dua muda mudi lintas agama mengangkat foto mendiang Riyanto, anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang meninggal pada malam natal 19 tahun silam.

Riyanto merupakan martir dalam insiden bom di malam misa natal tahun 2000 itu. Pemuda asal Kelurahan/Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto, itu meregang nyawa dalam kondisi membekap bom. Ketika dia melakukan penjagaan di malam Kudus.

"Bagi kami, sosok Riyanto merupakan seorang pahlawan. Dia merupakan pahlawan kemanusiaan. Saya akan selalu ingat jasa-jasa Riyanto, karena telah menyelamatkan banyak nyawa kala itu," kata Pendeta Gereja Eben Haezer Rudi Sanusi Wijaya, Sabtu (14/12/2019).

Rudi mengatakan, malam natal 24 Desember 2000, menjadi memoriar yang akan selalu tertanam dalam ingatannya. Dia masih ingat betul kala Gereja Eben Haezer, menjadi sasaran aksi teror bom yang dilakukan kelompok teroris jaringan Ali Imron dan kawan-kawan.

"Saat itu, setelah selesai misa saya menemukan tas di dalam gereja. Waktu itu sempat saya buka, untuk melihat identitas pemilik tas. Ternyata isinya sebuah kado terbungkus plastik," kata dia.

Kecurigaan mulai muncul dalam benak Rudi. Dia lantas memberikan tas itu ke petugas keamanan melalui pengurus gereja. Akan tetapi, sebelum bungkusan kado diberikan kepada petugas, sebuah bom lain yang terletak di luar gereja meledak.

Bom dalam bungkusan plastik itu diletakan di bawah tiang telepon tepatnya di pojok kanan percetakan foto kilat Kartini. Bermula saat polisi mendapati adanya tas plastik tergeletak di lokasi itu. Saat diperiksa nampak rangkaian kabel di dalamnya.

"Saat dibuka oleh polisi, ternyata isinya ada rangkaian kabel. Oleh Mas Riyanto bom itu dimasukkan ke dalam saluran air di depan rumah Dokter Gunawan. Dengan harapan supaya tidak meledak. Tapi bom itu justru meledak," kata dia.

Dasyatnya ledakan itu, membuat tubuh Riyanto terpental dan terbang melompati gereja sejauh 30 meter. Jasad Riyanto baru ditemukan beberapa saat pasca kejadian itu. Tubuh Riyanto, tergeletak di depan rumah warga yang berada tepat di belakang gereja.

"Jasad Mas Riyanto sampai sulit dikenali. Karena begitu dasyatnya lendakan bom saat itu. Baru setelah di bawa ke rumah sakit dan dari keterangan anggota Banser saat itu yang hilang satu orang, akhirnya diketahui kalau itu Mas Riyanto," jelas dia.

Ledakan bom pertama itu membuat seluruh jamaah gereja dan para petugas syok. Beruntung, seorang anggota polisi teringat dengan satu bungkusan kado yang ditemukan di dalam gereja. Petugas pun langsung membuang bungkusan yang juga berisi bom itu.

"Setelah bom pertama meledak, petugas teringat ada bungkusan satunya, akhirnya dibuang ke jalan dan kemudian meledak. Jadi ada dua bom pada malam itu yang sengaja sudah dipersiapkan untuk diledakan saat misa natal," kata dia.

Aksi heroik Riyanto kala itu, hingga kini masih terus dikenang umat kristiani. Utamanya para jemaat di Gereja Eben Haezer. Setiap tahun, para pemuka gereja dan umat kristiani selalu menggelar perayaan untuk mengenang keberanian Riyanto.

"Hari ini kami dengan teman-teman Ansor Kota Mojokerto dan Polresta Mojokerto menggelar Haul 19 tahun Riyanto. Kedepan, kami berharap Riyanto dinobatkan sebagai pahlawan kemanusian. Karena dia memang sangat layak untuk itu," kata dia.

Sementara dalam Haul 19 Riyanto ini, banyak serangkaian kegiatan yang dilakukan. Selain kirab membawa foto Riyanto, puluhan anggota Banser, TNI dan Polisi nampak membentangkan bendera merah putih sepanjang 100 meter. Selain itu, sebanyak 1900 anggota Banser menggelar apel dan dilanjutkan dengan ziarah ke makam Riyanto.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7468 seconds (0.1#10.140)