Aji Sukses ‘Permak’ Permainan Barisan Penghangat Bangku Cadangan

Rabu, 18 Desember 2019 - 12:32 WIB
Aji Sukses ‘Permak’ Permainan Barisan Penghangat Bangku Cadangan
Pelatih Persebaya Aji Santoso. Foto/SINDOnews/Dok
A A A
SURABAYA - Persebaya Surabaya diprediksi mampu mengakhiri kompetisi di Liga 1 dengan mulur. Mereka dipastikan bisa menjadi penghuni tiga besar di kasta tertinggi sepakbola di tanah air.

Sosok Aji Santoso menjadi penyelamat muka Surabaya di belantika sepakbola nasional. Setelah sempat terpuruk selepas jeda paroh musim, Tim Bajol Ijo berlari kencang tanpa sekalipun tersungkur ketika dilatih Aji.

Perjalanan epik itu menyisahkan beberapa catatan penting yang menjadi pondasi kebangkitan Green Force. Salah satunya moncernya deretan nama pemain penghangat bangku cadangan yang turut berkontibusi dalam rangkaian hasil positif yang dibukukan Persebaya.

Deretan nama seperti Alwi Slamet, Elisa Basna, Reendi Irwan, Oktavianus Fernando maupun Rachmat Irianto selama ini dikenal sebagai pemain pelapis. Namun, kebijakan Aji yang cermat dalam rotasi pemain membawa dampak yang fundamental bagi hasil dan perkembangan pemain.

Alwi Slamet mulai enjoy memainkan bola di lapangan tengah dengan umpan tusukan yang diberikan. Elisa Basna yang sempat tenggelam tiba-tiba muncul di beberapa pertandingan. Demikian juga dengan Rendi Irwan yang sempat dianggap sudah habis karena faktor usia, tiba-tiba kembali memainkan “sirkusnya” di lapangan tengah Persebaya.

Pengamat sepakbola RN Bayu Aji mengatakan, Aji Santoso mampu meramu komposisi pemain-pemain dengan tepat dan baik di berbagai lini. Termasuk ketika memasang Rachmat Iriant dengan tugas baru menjadi fullback kiri yang ternyata mampu memutus kreativitas pemain sayap Persija seperti Riko Simanjuntak. Bola crossing dan tusukan dari Rico yang biasanya terjadi hampir di setiap pertandingan nyaris tak terjadi saat menghadapi Persebaya.

“Permainan Persebaya juga berbeda sekarang, mereka bermain menggebrak di awal babak dan mencetak gol cepat adalah salah satu kunci,” kata Rojil, panggilan akrabnya, Rabu (18/12/2019).

Dia melanjutkan, determinasi pemain-pemain persebaya seperti David Da Silva, Osvaldo Haay dan Diogo Campos begitu luar biasa. Mereka didukung dengan gelandang-gelandang bertenaga kuda yang juga piawai memasok aliran bola ke depan.

“Kedisiplinan dan tetap fokus bertahan juga menjadi kunci Persebaya bisa mempertahankan keunggulan dan menyegel kemenangan. Jadi jangan heran kalau Aji Santoso berteriak di pinggir lapangan dan memerintahkan tak tik dan strategi,” jelas dia.

Kini, kata dia, Persebaya tinggal melakoni pertandingan terakhir Liga 1 melawan Badak Lampung. Apa bila menang maka paling jelek Persebaya berada di tiga besar klasemen. “Kalau laga terakhir Persipura melawan Borneo hasilnya draw atau Borneo menang, maka Persebaya bisa menjadi runner up,” kata dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0353 seconds (0.1#10.140)