Angkatan Laut Filipina Akui Masih Tertinggal dari Indonesia

SURABAYA - Commodore Sean Anthony U Villa, Acting of Naval Staff Philippines Navy mengakui bahwa Philippines Navy masih tertinggal dari Indonesia, khususnya dalam hal Bridge Simulator (BS) yang dimiliki oleh Akademi Angkatan Laut (AAL).

Pihaknya mengapresiasi fasilitas Bridge Simulator (BS) yang dimiliki AAL lengkap dan modern. "Philippines Navy masih jauh ketinggalan dalam hal ini," kata dia saat mengunjungi Bridge Simulator (BS) yang ada di gedung Andromeda, Departemen Pelaut AAL Surabaya, Rabu (18/12/2019).

Para rangkaian kunjungan Navy to Navy Cooperation Meeting (NTNCM) itu, sepuluh personel delegasi Philippines Navy (PN) disuguhkan kemampuan 13 Taruna dan Taruni AAL Korps Pelaut Tingkat III Angkatan ke-66 dalam melaksanakan latihan simulasi bernavigasi di alur sempit.

Para Taruna nampak lihai berlayar pada malam hari saat cuaca buruk, hujan lebat, visibility rendah dan sea state 6, serta melaksanakan simulasi pemanduan keluar Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).

Sepuluh personel delegasi PN yang dipimpin oleh Commodore Sean Anthony, didampingi Atase Pertahanan Filipina untuk Indonesia Captain Zoxiomo M.N. Balanos merasa sangat senang dan terkesan, serta mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dan kesempatan mengunjungi BS ini.

Sambutan hangat itu sudah mereka rasakan saat kehadirannya diterima langsung oleh Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL), Laksamana Muda TNI Edi Sucipto, Kepala Departemen Pelaut (Kadeppel) AAL Letkol Laut (P) Awang Bawono, beserta seluruh Perwira staf dan anggota hadir menerima kunjungan

"Terima kasih atas kunjungannya, selamat menikmati indahnya Kota Surabaya dan selamat jalan kembali ke Filipina," kata Letkol Laut (P) Awang Bawono.