Mahasiswa UKWMS Hadirkan Inovasi Penyiram Multifungsi

Rabu, 18 Desember 2019 - 20:57 WIB
Mahasiswa UKWMS Hadirkan Inovasi Penyiram Multifungsi
Tim inovasi penyiram multifungsi memperagakan karyanya di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), Rabu (18/12/2019). Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
SURABAYA - Lima mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FT UKWMS), mampu menciptakan alat penyiram multifungsi.

Alat yang bekerja berdasarkan suhu dan kelembapan udara tersebut, merupakan karya Muhammad Bilal Sulaiman Bahari, Ahmad Hasan Khusaini, Laurentius Nico, Robby Jeremia Arung Laby, dan Fian Agustino,

Pengoperasian alat penyiraman ini juga sangat mudah, karena dilengkapi beberapa komponen seperti pompa, kontrol panel, empat sensor suhu dan kelembapan udara yang telah dimodifikasi, dan radius putar penyiraman 15 meter.

Alat ini juga dilengkapi dengan tiga pengaturan penyiraman yakni manual, timer, dan otomatis. Sehingga bisa menyesuaikan kebutuhannya di lapangan.

"Melalui pengaturan otomatis, pengguna hanya perlu mengatur suhu saja, kelembapan udara atau keduanya sesuai kebutuhan. Maka alat penyiram bekerja hingga mencapai suhu dan kelembapan udara yang sudah diatur sebelumnya," kata Bilal.

Agar bisa membasahi lahan secara merata dan luas, Bilal menambahkan dua roda supaya alat penyiram multifungsi bersifat portable. Sehingga mudah dipindahkan ke area yang ingin dibasahi.

Namun, untuk mengoperasikan alat ini harus tersambung dengan aliran listrik, kemudian dekatkan selang dengan sumber air agar pompa bisa menarik dan menyemprotkan air melalui alat penyiram.

Tak hanya membasahi lahan dan menjaga suhu maupun kelembapan udara, saat alat penyiram bekerja, ada satu lubang di pipa sambungan alat penyiram yang bisa dimanfaatkan. Pada lubang tersebut, dapat disambungkan selang untuk kebutuhan lain, seperti menyiram tanaman.

Inovasi Penyiram Multifungsi inipun berhasil menjadi Juara I Kategori Pengelolaan Lingkungan, pada Kompetisi Lomba Teknologi Tepat Guna Tahun 2019, yang digelar oleh Pemerintah Kota Surabaya.

"Ke depan kami ingin agar alat ini bisa dikembangkan lebih jauh lagi sampai bisa mengukur kelembapan tanah, sehingga menjadi lebih efektif lagi terutama dari segi pertanian. Dan bisa menggunakan solar panel untuk energinya," pungkasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0032 seconds (0.1#10.140)