Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Bumbu Dapur di Mojokerto Meroket

Jum'at, 20 Desember 2019 - 13:34 WIB
Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Bumbu Dapur di Mojokerto Meroket
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari melakukan sidak ke Pasar Tanjunganyar.Foto/SINDONews/Tritus Julan.
A A A
MOJOKERTO - Harga komoditas sayur serta bumbu dapur di Pasar Tanjuanganyar, Kota Mojokerto mulai merangkak naik. Hal itu disebabkan tingginya daya beli masyarakat jelang perayaan natal dan tahun baru (nataru) 2019.

Kenaikan harga komoditas sayur dan bumbu dapur ini diketahui saat Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Tradisional Tanjunganyar, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Kranggan. Sidak tersebut dalam rangka memantau harga sejumlah kebutuhan pokok jelang libur nataru.

Sejumlah komoditas bumbu dapur yang mengalami kenaikan diantaranya yakni cabai rawit. Dari sebelumnya Rp30.000, kini mencapai Rp36.000 per kg. Kemudian cabai merah besar, dari Rp20.000 menjadi Rp32.000 per kg. Sedangkan bawang merah dari Rp25.000 menjadi Rp32.000 per kg.

Sementara untuk sayur, kanaikan harga yang paling menonjol terjadi pada komoditas kentang. Saat ini harga kentang mencapai Rp14.000 per kg. Naik Rp4.000 dari harga sebelumnya yang hanya Rp10.000 per kg. Sedangkan untuk wortel, bunga kol serta komoditas sayur lainnya relatif stabil, meski ada kenaikan.

"Kenaikan ini baru terjadi sejak tiga hari terakhir. Kalau penyebabnya karena mungkin jelang natal sama tahun baru ini, jadi harga-harga mulai mengalami kenaikan," kata pedagang pasar Tanjunganyar, Astria Wijayanti, 29, Jumat (20/12/2019).

Pedagang asal kelurahan Gedongan, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto ini menuturkan, kenaikan harga sejumlah komoditas sayur dan bumbu dapur ini bukan lantaran stok di pasar yang menurun. Ia menyebut, jika sepanjang Desember 2019 ini, pasokan sayur dan bumbu dapur baik dari petani maupun distributor sangat lancar.

"Kalau pasokannya lancar, tidak ada kendala, stoknya juga cukup banyak. Ya mungkin karena menjelang natal ini lho. Tapi meski naik juga tidak terlalu berdampak, karena omzet penjualan juga tidak banyak berkurang. Karena bumbu dapur sudah jadi kebutuhan," terang Astria.

Naiknya, sejumlah komoditas sayur dan bumbu dapur ini membuat, Wali Kota Ita Puspitasari sedikit kaget. Namun, birokrat yang akrab disapa Ning Ita ini menyebut kenaikan harga itu masih dalam batas kewajaran. Menurutnya, kenaikan ini hanya dipicu persoalan momentum jelang perayaan nataru.

"Memang ini menjelang perayaan natal, jadi utamanya harga kebutuhan dapur hampir rata-rata ada kenaikan, meskipun ada beberapa yang stabil. Misalnya daging sapi, ayam dan telur masih stabil. Hanya bumbu dapur dan beberapa komoditas sayur ," kata Ning Ita.

Sementara terkait dengan langkah antisipasi yang bakal dilakukan guna membendung kenaikan harga, Ning Ita meminta agar ada pemantauan secara berkelanjutan terkait ketersediaan stok barang. Sebab, jika ketersediaan barang tipis, secara otomatis lonjakan harga dipastikan akan terjadi.

"Kalau untuk operasi pasar, saya rasa belum. Karena mayoritas masih stabil, kenaikan juga belum terlalu signifikan. Selain itu dari stok dan ketersediaan bisa dipastikan tersedia, itu yang terpenting, sehingga tidak akan terjadi lonjakan harga yang cukup besar karena suplay bisa terpenuhi," imbuhnya.

Selain itu, ada beberapa hal yang mesti diwaspadai. Utamanya komoditas daging dan sea food. Sebab, kebutuhan dua komoditas itu selalu mengalami lonjakan yang signifikan. Tak menutup kemungkinan, hal itu akan dimanfaatkan oleh oknum-oknum pedagang nakal yang menjual barang dengan kualitas rendah.

"Harus ada pengawasan yang ketat dari Dinas Perdagangan serta pihak kepolisian terkait dengan kualitas dua komoditas itu. Jangan sampai ada pencampuran bahan-bahan berbahaya yang tidak boleh dikonsumsi manusia kemudian dijual bebas di pasar. Karena itu sangat merugikan para pembeli," jelasnya.

Untuk itu, dalam sidak kali ini, Pemkot Mojokerto, juga melakukan pengambilan sampling dan dilakukan uji kelaikan terhadap komoditas daging sapi dan sea food yang dijual di Pasar Tanjunganyar, Kota Mojokerto. Hasilnya, tidak ditemukan adanya kandungan berbahaya seperti formalin atau boraks
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3050 seconds (0.1#10.140)