Melakukan Kekerasan, Ratusan Siswa Tuntut Kepala SMKN 1 Surabaya Harus Mundur

Kamis, 27 September 2018 - 16:45 WIB
Melakukan Kekerasan, Ratusan Siswa Tuntut Kepala SMKN 1 Surabaya Harus Mundur
Para siswa SMKN 1 Surabaya demo menuntut kepala sekolah mundur setelah adanya dugaan pemukulan pada siswa inklusi.Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Suasana belajar di SMKN 1 Surabaya mulai terganggu. Ratusan siswa melakukan aksi demonstrasi di halaman sekolah menuntut kepala sekolah (Kasek) SMKN 1 Bahrun mengundurkan diri. Unjuk rasa itu dipicu dugaan pemukulan yang sudah dilakukan kasek pada siswa inklusi.

Sejak pukul 13.30 WIB, para siswa sudah membetangkan spanduk yang berisi protes atas dugaan aksi kekerasan yang dilakukan kasek pada siswanya. Mereka mengecam adanya aksi kekerasan di dunia pendidikan.
 Melakukan Kekerasan, Ratusan Siswa Tuntut Kepala SMKN 1 Surabaya Harus Mundur


Dalam protesnya, para siswa menuliskan beragam nada protes pada kasek. Salah satunya “Kami datang untuk belajar bukan untuk dihajar”, “Kami Mau Kepala Sekolah Mundur Sekarang”, “Mulut Halus Otak Tikus Suka Fulus”.

“Kami tak mau ada pemimpin yang melakukan kekerasan, harus mundur dari sekolah ini,” teriak salah satu siswa, Kamis (27/9/2018).

Zulfikar, salah satu siswa Kelas XI SMKN 1 Surabaya menuturkan, selain aksi kekerasan para siswa juga memprotes adanya pembayaran uang parkir sejumlah Rp600.000 setiap anak dan Rp180.000 untuk kegiatan diesnatalis. Penarikan itu dilakukan setiap satu periode."Setiap ada periode baru selalu ada penarikan. Kami di kelas X disuruh bayar parkir Rp600.000 per orang, katanya untuk biaya pembangunan tempat parkir,” keluhnya.
 Melakukan Kekerasan, Ratusan Siswa Tuntut Kepala SMKN 1 Surabaya Harus Mundur


Sehari sebelumnya yakni pada Rabu (26/9/2018) Kepala SMKN 1 Surabaya Bahrun berdialog dengan wali murid MRA Budi Sugiharto saatmediasi kasus kekerasan fisik yang dilakukannya di ruang Kepala Sekolah SMKN 1 Surabaya.Bahrun mengakui kesalahannya dan meminta maaf secara tertulis yang disaksikan pihak kepolisian.

Sementara itu di tengah-tengah aksi para siswa juga terlihat Ketua DPRD Kota Surabaya Armuji. Ia mengaku datang untuk mendengarkan aspirasi dari para siswa. Politisi PDIP itu juga menemui beberapa siswa yang mengalami tindak kekerasan yang diduga dilakukan oleh Kasek SMKN 1 Surabaya Bahrun.

 Melakukan Kekerasan, Ratusan Siswa Tuntut Kepala SMKN 1 Surabaya Harus Mundur

Bagi Armuji, tugas siswa adalah belajar. Sementara para guru tugasnya mendidik untuk bisa menjadi siswa yang lebih baik. “Jadi jangan sampai kejadian seperti ini terulangi lagi," jelasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7579 seconds (0.1#10.140)