Bromo Tetap Jadi Destinasi Wisata Favorit Libur Natal Tahun Baru

Senin, 23 Desember 2019 - 07:00 WIB
Bromo Tetap Jadi Destinasi Wisata Favorit Libur Natal Tahun Baru
Gunung Bromo di Probolinggo diperkirakan masih menjadi destinasi favorit untuk Libur Natal dan Tahun Baru 2020 ini.Foto/dok
A A A
SURABAYA - Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (TNBTS) diperkirakan akan tetap menjadi tempat favorit mengisi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020.

Pada 26 sampai dengan 31 Desember 2018 lalu, jumlah kunjungan wisatawan ke TNBTS 37.928 orang. Dari jumlah itu, wisatawan nusantara (wisnus) sebanyak 37.928 orang.

Sedangkan wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 167 orang. Sementara di tahun 2017, pada periode yang sama, jumlah wisnus sekitar 29.469 orang. Sementara wisman 138 orang.

Untuk bisa menikmati pemandangan alam Bromo, disiapkan tiga pintu masuk. Yakni penanjakan Pasuruan, Cemorolawang Probolinggo. Lalu Coban Trisula Malangsatu pintu masuk pendakian Ranu Pani Lumajang.

“TNBTS masih akan menjadi destinasi andalan pariwisata Jatim. Hal ini untuk mendukung program nasional yang menjadikan TNBTS menjadi satu dari 10 destinasi wisata ‘Bali Baru’ yang digagas oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar),” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, Sinarto.

Ada sejumlah keunikan Bromo yang membuat wisatawan tertarik untuk mengunjungi gunung ini. Salah satu pemandangan yang paling ditunggu adalah matahari terbit atau sun rise. Spot atau lokasi yang paling strategis melihat matahari terbit adalah di puncak Penanjakan.

Untuk sampai ke puncak ini, sebaiknya menyewa mobil (biasanya jeep hardtop) yang akan menjemput pengunjung di penginapan dan mengantarkan mereka ke puncak Penanjakan.

Pemandangan lain yang tidak akan dilewatkan wisatawan adalah hamparan kabut yang mengelilingi hamparan padang pasir Gunung Bromo. Setelah dari puncak Penanjakan, wisatawan dapat melanjutkan perjalanan ke Bromo. Untuk sampai ke gunung berapi yang masih aktif tersebut, wisatawan harus melewati hamparan pasir. Jika tidak menyewa mobil, dapat juga menyewa kuda yang disediakan oleh warga sekitar.

Berwisata ke Gunung Bromo tidak akan lengkap jika belum mencapai bibir kaldera gunung ini dan melihat keindahannya. Untuk mencapai bibir kaldera tak perlu membayangkan harus mendaki gunung ini, sebab sudah disediakan 250 anak tangga yang akan mengantarkan pengunjung ke bibir kawah.

“Selain TNBTS, ada Kawah Ijen, Kawah Wurung, Gili Labak dan destinasi wisata lain di Jatim yang juga menjadi fokus pengembangan destinasi wisata,” tandas Sinarto.

Di sisi laim,Pemprov Jatim menyiapkan limadaerahyang akan menjadi destinasi wisata yang baru. Lima daerah itu diantaranya, Probolinggo, Sumenep, Situbondo, Malang Raya dan Batu. Pariwisata dari kelima daerah tersebut diharapkan mampu berkembang seperti halnya kabupaten Banyuwangi.

Sejumlah tempat wisata andalan dimiliki kelima daerah tersebut. Probolinggo misalnya, memilliki Pulau Gili Ketapang, Situbondo terdapat padang savana Baluran, Batu juga terkenal dengan sejumlah tempat wisata seperti Jatim Park.

Malang juga punya potensi wisata alam seperti pantai yang ada di bagian selatan. Sedangkan Sumenep memiliki pulau Gili Iyang dan Gili Labak. “Ini sebagai lima daerah ‘Banyuwangi’ baru,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar.

Pengembangan wisata disejumlah daerah tersebut menyusul keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Gerbangkartosusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto, Surabaya-Sidoarjo-Lamongan), kawasan BTS (Bromo-Tengger-Semeru), serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Untuk mendukung dan memberikan nilai tambah di kawasan tersebut, dalam Perpres 80 Tahun 2019 juga tertuang pengembangan di kawasan Selingkar Ijen, kawasan Madura dan Kepulauan.

Penetapan Perpres Nomor 80 Tahun 2019 ini sendiri, sesuai dengan usulan Khofifah yangdisampaikan saat rapat terbatas percepatan pembangunan di Istana Bogor yang dipimpin langsung Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.

“Untuk pengembangan di kawasan BTS akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur yang lebih memadai bagi para wisatawan baik dari arahMalang,Pasuruan maupunProbolinggo.Perpres ini tidak hanya untuk memajukan sektor pariwisata. Tapi juga sektor lain seperti perikanan, pertanian hingga perkebunan,” tandas Khofifah.

Terkait pendanaan, dalam Perpres telah tertuang bahwa percepatan pembangunan ekonomi di kawasan tersebut bersumber dari empat hal. Yaitu, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha, serta sumber pendapatan lain yang sah sesuai peraturan perundang-undangan.

“Dalam perencanaannya, untuk kawasan Gerbangkertosusila akan difokuskan pada konektivitas. Sehingga, ketersediaan transportasi publik di kawasan Gerbangkertosusila akan tersedia dengan baik,” pungkasnya
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.8227 seconds (0.1#10.140)