Umat Kristen Gaza yang Akan Natal ke Yerusalem Dibatasi Israel

Rabu, 25 Desember 2019 - 10:04 WIB
Umat Kristen Gaza yang Akan Natal ke Yerusalem Dibatasi Israel
Haifa Assalfiti (62) bersama suaminya sebelum melintasi terminal perbatasan Erez menuju Israel untuk ke Bethlehem. Foto/REUTERS/Mohammed Salem
A A A
GAZA - Umat kristen di Gaza dan para pejabat Palestina menyatakan kurang dari setengah umat Kristen dari Gaza yang mendapatkan izin dari Israel untuk mengunjungi kota Bethlehem dan Yerusalem saat Natal.

Israel menyatakan pada Minggu (22/12) bahwa pihaknya akan mengizinkan umat Kristen dari Jalur Gaza mengunjungi sejumlah kota suci seperti Bethlehem dan Yerusalem. Pernyataan itu berbeda dengan pengumuman Israel pada 12 Desember yang melarang kunjungan tersebut dengan alasan keamanan.

Pada Selasa (24/12), Malam Natal, pejabat perbatasan Palestina menyatakan, "Sebanyak 316 izin telah dikeluarkan untuk umat Kristen meninggalkan Gaza menuju Yerusalem dan Bethlehem di Tepi Barat."

Padahal para pemimpin gereja menyatakan mereka meminta 800 izin. Gaza memiliki sekitar 1.000 orang pemeluk Kristen, yang sebagian besar dari Orthodoks Yunani yang merayakan Natal pada 7 Januari. Adapun mayoritas 2 juta warga Gaza adalah Muslim.

"Mereka (Israel) mengeluarkan izin untuk orang tua, bukan yang muda," kata Haifa Assalfiti, 62, sebelum melintasi terminal perbatasan Erez menuju Israel untuk ke Bethlehem bersama suaminya.

Dia menambahkan, "Putra saya, putri saya dan menantu perempuan saya tidak mendapat izin. Mereka di rumah marah," tutur Haifa pada Reuters.

Juru bicara Cogat, badan penghubung Israel dengan wilayah Palestina tidak memberikan komentar terkait hal itu.

Israel memperketat pergerakan keluar Gaza yang masih dikontrol Hamas. Tahun lalu, menjelang Natal, Israel memberikan sekitar 700 izin pada umat Kristen Gaza untuk datang ke Yerusalem, Bethlehem, Nazareth, dan kota suci lainnya.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.2163 seconds (0.1#10.140)