2020, Operasi Hulu Migas Secara Online Diawasi SKK Migas

Rabu, 01 Januari 2020 - 08:26 WIB
2020, Operasi Hulu Migas Secara Online Diawasi SKK Migas
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto. Foto/Dok SINDOphoto/Isra Triansyah
A A A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membangun sistem digital terintegrasi (Integrated Operation Center/IOC) untuk mengawasi kegiatan usaha hulu migas di seluruh Indonesia.

Inovasi tersebut diyakini mampu mengefisienkan anggaran pemeliharaan fasilitas hulu migas. “Sistem ini dapat melakukan monitoring sehari-hari secara realtime operasi hulu migas sehingga memudahkan SKK Migas mendapatkan akses data KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama). Selain itu pengawasan juga akan lebih efektif untuk memberikan masukan kepada KKKS,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat meluncurkan IOC di Gedung Wisma Mulia, Jakarta, Selasa (31/12/2019).

Menurut dia, melalui sistem digital terintegrasi tersebut juga lebih efektif melakukan tindakan preventif apabila terjadi gangguan operasional hulu migas seperti terjadinya insiden lapangan YYA-1 Blok ONWJ ataupun insiden lainnya sehingga menghambat target produksi migas.

Melalui inovasi tersebut diharapkan mampu mencapai target 1 juta barel pada 2030 mendatang. “Pembangunan sistem ini merupakan salah satu inovasi meningkatkan produksi untuk mendukung visi 1 juta barel pada 2030,” kata dia.

Dengan IOC ini, kata dia, maka SKK migas tidak lagi pasif menunggu laporan dari KKKS akan tetapi akan lebih aktif melakukan pengawasan kepada KKKS. Sejumlah layanan IOC di antaranya, layanan pengelola kinerja yang terhubung dengan KKKS, layanan pengeboran dan kegiatan operasi lifting. “Kegiatan operasi lifting dapat terpantau secara realtime secara online oleh SKK Migas,” kata dia.

Dia menandaskan bahwa dengan kehadiran IOC tersebut, KKKS tidak bisa santai menjalankan work plan dan budget (WP&B) karena kecepatan dan keakuratan data menjadi salah satu kunci bagi SKK Migas mengambil keputusan.

Berdasarkan data SKK Migas per 31 Desember 2019 telah dilakukan pekerjaan workover sebanyak 821 sumur. Sedangkan untuk pekerjaan perawatan sumur minyak (well service) sebanyak 29.365 sumur. Untuk pekerjaan development wells drilling telah mencapai 320 drilling. Adapun untuk seismic 2D telah mencapai 12.169 kilometer. “Mayoritas target kegiatan itu dapat tercapai. Bahkan dibandingkan tahun sebelumnya target tahun ini jauh lebih baik,” pungkas dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.9984 seconds (0.1#10.140)