Muhammadiyah Berikan Respon Cepat Bencana di Palu dan Donggala

Sabtu, 29 September 2018 - 19:03 WIB
Muhammadiyah Berikan Respon Cepat Bencana di Palu dan Donggala
Muhammadyah melakukan respon cepat untuk membantu menangani bencana di Palu, dan Donggala, Sulawesi Tengah. Foto/Ist.
A A A
SURABAYA - Gerak cepat dilakukan Muhammadiyah, merespon bencana gempa bumi dan tsunami di Donggala, dan Palu, Sulawesi Tengah, yang terjadi pada Jumat (28/9/2018).

Muhammadiyah melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Indonesia, langsung bergerak menerjunkan lima tim respon tanggap bencana.

Lima tim itu terdiri atas Tim MDMC Toli-Toli, MDMC Sulawesi Selatan, MDMC Gorontalo, tim medis RS Muhammadiyah Lamongan, dan RS Muhammadiyah Siti Khatidjah Makassar.

Wakil Ketua MDMC Arif Jamali mengatakan, tim MDMC Sulawesi Selatan dan tim MDMC di beberapa daerah terdekat, sudah berangkat lebih dulu menuju Palu, lewat jalur darat. Sabtu (29/9/2018) pagi, relawan MDMC Indonesia sudah sampai di Palu.

"Kelima tim kebencanaan Muhammadiyah yang berangkat ini dibawah asistensi langsung MDMC Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah," terangnya, Sabtu (29/8/2018).

Arif menyebutkan, respon kebencanaan pertama yang dilakukan oleh MDMC Indonesia, adalah mendirikan pos koordinasi (poskor). Lokasinya berada di Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Tengah.

"Poskor ini akan menjadi pos induk kebencanaan MDMC Idononesia, untuk mengkoordinasi pos-pos layanan di wilayah terdampak bencana," terang Arif.

Sementara Ketua MDMC Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Rofii menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM Jatim untuk memberangkatkan relawan medis ke lokasi bencana.

Relawan terdiri satu dokter, dua perawat, dua anggota SAR, dua assesment dan wartawan. "Semoga saja hari Ahad Bandara Palu sudah dibuka," terangnya di Kantor Muhammadiyah Jatim Jalan Kertomenanggal IV Surabaya.

Rofii menyebutkan, kebutuhan utama dan mendesak saat massa tanggap bencana adalah makanan, air bersih, fasilitas kesehatan, hunian sementara, selimut, serta makanan bayi dan anak.

"Kami telah berkoordinasi dengan Lazismu se Jatim untuk penyediaan kebutuhan tersebut. Sebab, Lazismu adalah mitra kebencaan MDMC," serunya.

Sebagaimana diketahui, Donggala diguncang gempa berkekuatan 7.7 SR sekira pukul 19.02 WIT. Pusat gempa berkedalaman 10km tersebut berada di 0,18° LS dan 119,85° BT atau 27km timur laut Donggala, Sulawesi Tengah.

Tak berselang lama, gempa berkekuatan 6,1 SR kembali mengguncang Donggala pada 19.14 WIT. Kali ini, gempa berkedalaman 10km tersebut berpusat di 58 km timur laut Donggala.

Gempa 7,7 SR ini melebihi tiga kali gempa berkekuatan 7.0 di Lombok, NTB beberapa waktu silam. Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyatakan gempa bumi Donggala berdampak tsunami di Palu, Donggala, dan Mamuju. Meski belum ada data konkret, diperkirakan ketinggian tsuami berkisar antara 1,5 meter hingga 2 meter.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.9839 seconds (0.1#10.140)