Tujuh Warga Palestina Tewas Ditembak Tentara Zionis Israel

Minggu, 30 September 2018 - 12:44 WIB
Tujuh Warga Palestina Tewas Ditembak Tentara Zionis Israel
Tujuh warga Palestina tewas di tembak tentara Israel saat demonstrasi di perbatasan Gaza pada Jumat lalu. Foto/Istimewa
A A A
NEW YORK - Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinanya atas meninggalnya 7 warga Palestina dalam bentrokan Zionis Israel dan Hamas.

PBB pun meminta keduanya menghentikan aksi kekerasan sehari setelah bentrokan terjadi di perbatasan itu.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tujuh warga Palestina tewas dalam bentrokan itu.
"Saya sangat sedih dengan laporan bahwa tujuh orang Palestina, termasuk dua anak, tewas, dan ratusan lainnya terluka, oleh pasukan Israel selama demonstrasi di Jalur Gaza kemarin (Jumat)," kata koordinator kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina, Jamie McGoldrick, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (30/9/2018).

"Saya menyerukan kepada Israel, Hamas dan semua aktor lain dengan kemampuan untuk mempengaruhi situasi, untuk mengambil tindakan sekarang untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan korban jiwa," serunya.

Dua anak laki-laki berusia 12 dan 14 tahun, termasuk di antara mereka yang tewas dalam bentrokan pada Jumat kemarin. Itu adalah hari paling berdarah dalam aksi protes di perbatasan sejak 14 Mei, ketika lebih dari 60 warga Palestina tewas dalam kekerasan yang menyertai pembukaan kedutaan Amerika Serikat (AS) di Yerusalem, sebuah langkah yang membuat marah warga Palestina.

Warga Palestina telah melakukan protes hampir setiap minggu di sepanjang perbatasan Gaza sejak 30 Maret dalam apa yang mereka sebut "Great March of Return".

Setidaknya 193 orang Palestina telah tewas ditembak oleh tentara Israel sejak saat itu, mayoritas selama protes di perbatasan, sementara satu tentara Israel telah ditembak mati oleh seorang penembak jitu Palestina.

"Saya menyerukan kepada pasukan Israel untuk memastikan bahwa penggunaan kekuatan mereka sejalan dengan kewajiban mereka di bawah hukum internasional," kata McGoldrick.

"Semua aktor harus memastikan bahwa anak-anak tidak pernah menjadi sasaran kekerasan dan tidak akan menghadapi risiko kekerasan, atau didorong untuk berpartisipasi dalam kekerasan," imbuhnya.

Dalam pernyataan Sabtu, tentara Israel mengatakan Hamas "membahayakan anak-anak dengan mengirim mereka ke pagar keamanan sebagai kedok untuk aktivitas teror mereka.

Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa sekitar 20.000 perusuh dan demonstran telah berkumpul di beberapa lokasi di sepanjang perbatasan Gaza-Israel. Israel menuduh para demonstran melemparkan lebih dari 100 granat dan alat peledak pada pasukan dan di pagar perbatasan.

Militer mengatakan pasukan melepaskan tembakan sesuai dengan prosedur operasi standar dan bahwa pesawat Israel juga menyerang dua posisi milik Hamas.

"Hamas bertanggung jawab atas kerusuhan dan konsekuensinya," kata militer Israel.

Militer Zionis menolak berkomentar secara langsung terkait kematian yang dilaporkan Jumat lalu.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9373 seconds (0.1#10.140)