Ratusan Rumah di Mojokerto Terendam, Pemerintah Diminta Cari Solusi Banjir

Selasa, 07 Januari 2020 - 11:19 WIB
Ratusan Rumah di Mojokerto Terendam, Pemerintah Diminta Cari Solusi Banjir
Kondisi rumah warga Dusun Balong, Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto, yang terendam banjir. Ini disebabkan meluapnya aliran Sungai Lamong, Selasa (7/1/2020).Foto/SINDONews/Tritus Julan.
A A A
MOJOKERTO - Ratusan rumah di Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, masih terendam air bah. Warga yang menjadi korban banjir meminta pemerintah tanggap dan bisa menyelesaikan masalah ini.

Salah saru korban Pardi mengatakan, ada puluhan rumah warga yang tergenang banjir luapan Sungai Lamong ini. Menurutnya, ketinggian air bah yang menggenang rumah warga Dusun Balong, Desa Banyulegi ini bervareasi, berkisar antara 40-60 cm.

"Ada sekitar 25 rumah yang terendam banjir. Kalau di rumah saya sekarang 20 cm airnya, tapi di rumah warga lain seperti yang di pojok itu, sampai 60 cm. Tapi yang paling parah itu desa sebelah, namun sudah masuk wilayah Gresik," ujar Pardi, 70, saat ditemui di kendiamannya. (baca juga: Kali Lamong Banjir, Ratusan Rumah di Mojokerto Terendam )

Pardi berharap, pemerintah segera mengambil kebijakan untuk menyelesaikan persoalan banjir tahunan ini. Sebab, banjir ini sangat merugikan warga. Tak hanya mengganggu aktivitas, namun banjir juga membuat kesehatan warga terganggu.

Korban lain, Siti Aminah mengetakan, banjir ini merupakan banjir tahunan. Sebab, setiap musim penghujan tiba, puluhan rumah warga di Dusun Balong, Desa Banyulegi, dipastikan terendam air bah.

"Tiap tahun selalu seperti ini, pasti banjir dan sampai masuk rumah. Ini yang kedua di tahun 2020. Banjir pertama saat tahun baru kemarin, hanya airnya tidak terlalu tinggi cuma masuk rumah juga, setinggi mata kaki," imbuhnya.

Menurut Siti Aminah, banjir yang melanda kali ini masih belum seberapa. Karena ketinggian air yang menggenangi rumah warga masih sebatas lutut. Biasanya banjir menerjang Dusun Balong hingga di atas 1 meter. Meski demikian, Siti memilih bertahan di rumah.

"Ini belum begitu parah, biasanya sampai di atas perut orang dewasa, sekitar 1 meter lebih di dalam rumah. Kalau sekarang hanya sebatas lutut, jadi tidak mengungsi jadi nunggu surut saja. Sebab, kalau telat membersihkan sisa banjir itu sulit," jelas ibu dua anak ini.

Sementara itu, data yang dihimpun di lokasi, banjir tak hanya merendam puluhan rumah warga di Dusun Balong, Desa Banyulegi, namun banjir juga menerjang Dusun Klanting, Desa Pulo, Kecamatan Dawarblandong. Di dusun tersebut, sebanyak 6 rumah teredam air, dengan ketinggian 60-70 cm

Banjir ini terjadi sejak Senin (7/2) malam sekira pukul 23.00 WIB. Air merendam rumah warga hingga ketinggian 60 cm. Hal itu disebabkan aliran Sungai Lamong yang membentang hingga Kabupaten Gresik dan Bojonegoro itu meluber.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3142 seconds (0.1#10.140)