Korban Banjir Butuh Makan, Pemkab Mojokerto Buka Posko Kesehatan

Selasa, 07 Januari 2020 - 14:40 WIB
Korban Banjir Butuh Makan, Pemkab Mojokerto Buka Posko Kesehatan
Warga Dusun Balong, Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong, berjalan di tengah genangan banjir. Foto/SINDOnews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Banjir Kali Lamong yang melanda Dusun Balong, Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, membuat seluruh aktivitas warga terganggu.

Bahkan, untuk masak makanan pun warga kesulitan. Lantaran rumah mereka tergenang air. Ketinggian air pun bervareasi. Antara 30-60 cm di dalam rumah. Kendati demikian, sebagian warga memilih bertahan. Mereka berkeyakinan banjir akibat luapan Sungai Lamong itu, akan segera surut.

Sayangnya, hingga siang ini warga belum menerima bantuan yang diharapkan. Saat ini, warga korban banjir baru menerima mie instan dan sembako. Akan tetapi, bantuan itu belum bisa difungsikan. Sebab, mayoritas warga tak bisa memasak lantaran dapur mereka tergenang air.

"Belum dapat kalau makanan siap saji, baru mie instan sama sembako. Sebenarnya yang dibutuhkan warga makanan yang bisa langsung dimakan. Karena tidak bisa masak sekarang," kata Siti Aminah, (38), warga Dusun Balong, Desa Banyulegi.

Senada dengan warganya, Kepala Dusun Balong, Desa Banyulegi, Jari, (63), mengungkapkan, warga korban banjir ini membutuhkan bantuan makanan siap saji. Sebab, sejak dinihari tadi, banjir sudah menggenangi puluhan rumah mereka.

"Kalau hari ini belum (ada bantuan makanan). Kalau melihat naik surutnya banjir ini sepertinya akan lama, jadi masyrakat juga mengharapkan (bantuan makanan siap saji) itu," sambung Jari saat ditemui di lokasi banjir.

Korban Banjir Butuh Makan, Pemkab Mojokerto Buka Posko Kesehatan


Banjir yang menggenang Dusun Balong, Desa Banyulegi ini kata Jari, biasanya lambat surut. Terlebih jika debit air di Sungai Lamong terus mengalami peningkatan. Akibat curah hujan yang tinggi di wilayah hulu.

"Biasanya memang lambat surutnya. Bisa dua hari, bisa lebih. Tahun kemarin saja 2019, banjir di sini sampai lima hari enam malam. Kalau yang sekarang dibutuhkan ya makanan siap saji itu," terang Jari.

Sementara di lokasi banjir, petugas Puskesmas Dawarblandong yang justru sudah terlihat membuka posko kesehatan. Ketua Tim TRC Penanggulangan Bencana Puskesmas Dawarblandong, Eki Candra Ananda mengatakan, posko kesehatan itu sudah dibuka sejak dinihari tadi.

"Sebenarnya, kalau posko kesehatan itu pasca banjir. Karena biasanya dampak yang dirasakan warga itu setelah banjir. Rata-rata mengeluhkan gatal-gatal, karena air bah itu kan kotor," ungkapnya.

Namun, posko kesehatan ini sengaja dibuka lebih awal sebagai bentuk langkah antisipasi. Utamanya guna memberikan pertolongan pertama jika ada insiden kedaruratan. Di posko ini terdapat 8 orang petugas medis yang melakukan penjagaan secara bergilir.

Sedangkan hingga pukul 12.00 WIB, belum nampak akan adanya pendirian dapur umum di lokasi banjir. Kendati sejumlah anggota Tagana dari Dinas Sosial (Dinsos) Mojokerto, sudah sedari dinihari tadi berada di lokasi.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4340 seconds (0.1#10.140)