Partisipasi Warga Bisa Berperan Antisipasi Banjir, Ini Contohnya
A
A
A
SURABAYA - Penanggulangan banjir tak hanya dilakukan pemerintah. Warga Surabaya yang berada di pemukiman padat penduduk juga memiliki partisipasi besar menangkal banjir.
Para warga memanfaatkan fasilitas umum (fasum) sebagai lahan serapan air. Bahkan, mereka juga membuat penampungan air mandiri yang mampu menghindarkan mereka dari banjir.
Salah satunya yang dilakukan warga di kawasan Ketintang. Sejak dulu, kawasan di Surabaya Selatan ini begitu akrab dengan banjir. Apalagi ketika curah hujan tinggi.
Di pemukiman padat penduduk itu, fasum disulap menjadi lapangan sepak bola dan penampungan air berukuran besar. "Saat hujan deras, jalan di depan rumah tak banjir. Karena ada resapan air dan penampungannya," kata Khilmi, salah satu warga, Kamis (9/1/2020).
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati menuturkan, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menangkal banjir. Keberadaan bozem yang menjadi tempat penampungan air bisa membantu di berbagai kawasan.
Ia melanjutkan, di beberapa bozem dilengkapi pompa karena bertemu dengan sungai. Pihaknya juga melakukan penambahan kapasitas pompa supaya ketika menyedot air dari saluran dan bozem lebih cepat.
Selain itu, katanya, upaya meninggikan dan melebarkan bangunan pengarah aliran juga terus dilakukan. Terutama ketika ada keluhan dari warga karena adanya genangan.
Para warga memanfaatkan fasilitas umum (fasum) sebagai lahan serapan air. Bahkan, mereka juga membuat penampungan air mandiri yang mampu menghindarkan mereka dari banjir.
Salah satunya yang dilakukan warga di kawasan Ketintang. Sejak dulu, kawasan di Surabaya Selatan ini begitu akrab dengan banjir. Apalagi ketika curah hujan tinggi.
Di pemukiman padat penduduk itu, fasum disulap menjadi lapangan sepak bola dan penampungan air berukuran besar. "Saat hujan deras, jalan di depan rumah tak banjir. Karena ada resapan air dan penampungannya," kata Khilmi, salah satu warga, Kamis (9/1/2020).
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati menuturkan, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menangkal banjir. Keberadaan bozem yang menjadi tempat penampungan air bisa membantu di berbagai kawasan.
Ia melanjutkan, di beberapa bozem dilengkapi pompa karena bertemu dengan sungai. Pihaknya juga melakukan penambahan kapasitas pompa supaya ketika menyedot air dari saluran dan bozem lebih cepat.
Selain itu, katanya, upaya meninggikan dan melebarkan bangunan pengarah aliran juga terus dilakukan. Terutama ketika ada keluhan dari warga karena adanya genangan.
(eyt)