Lantamal V Kirim Bantuan dan Pasukan untuk Misi Kemanusiaan

SURABAYA - Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V, membukaa posko bantuan dan mengirimkan pasukan untuk misi kemanusiaan ke Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Selatan.

Langkah ini dilakukan, setelah terjadinya gempa dan tsunami pada Jumat (28/9/2018), yang meluluhlantahkan tiga wilayah tersebut.

Pasukan TNI AL dari Lantamal V, yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan TNI AL, diberangkatkan ke wilayah bencana menggunakan KRI SHS 990.

Pembukaan posko bantuan kemanusiaan, dipimpin langsung Komandan Lantamal V, Laksamana Pertama TNI Edwin. Posko bantuan kemanusiaan, menempati Gedung Serbaguna, Mako Lantamal V, Jalan Laksda M. Nazir No. 56 Kota Surabaya, Selasa (2/10/2018).

Menurutnya, Lantamal V telah menginformasikan keberbagai elemen masyarakat di Kota Surabaya, tentang dibukanya posko bantuan untuk warga Palu, Sigi, dan Donggala melalui medsos dan radio.

"Alhamdulillah responnya positif, hari ini mulai banyak bantuan yang berdatangan untuk menitipkan bantuannya berupa air mineral, makanan ringan, beras, selimut, pakaian, perlengkapan sholat, kelengkapan wanita, dan susu bayi," terangnya.



Khusus untuk pengiriman bantuan kemanusiaan ini, akan dilaksanakan menggunakan KRI Surabaya 591 pada Rabu (3/10/2018). Selanjutnya, juga akan disiagakan sejumlah KRI untuk mengangkut bantuan kemanusiaan ke wilayah bencana.

"Kita akan tetap buka Posko ini, karena melihat kebutuhan masyarakat dan kondisi kerusakan yang cukup parah. Kebutuhan saudara-saudara kita yang tertimpa bencana cukup banyak," ujarnya.

Dia menegaskan, posko ini akan dibuka sampai batas waktu yang belum ditentukan, untuk mengakomodir masyarakat yang ingin menyalurkan bantuannya bagi para korban bencana.

Sementara, personil Lantamal V yang dikirimkan ke lokasi bencana, terdiri dari enam dokter, enam para medis, dan 29 pasukan marinir untuk membantu proses evakuasi.

Menurutnya, koordinator ada di Lantamal VI Makassar, Lantamal-Lantamal yang berada di sekitar lokasi bencana, akan berkolaborasi di bawah komando Panglima Komando Armada II, utamanya untuk rencana pergerakan personel maupun KRI.

"KRI yang diberangkatkan, juga membawa alat berat dari beberapa titik pemberangkatan. Seperti KRI Surabaya, akan bergerak dari Surabaya, menuju Banjarmasin, dan Balikpapan, terlebih dulu, untuk mengangkut bantuan alat berat menuju Palu, Sigi, dan Donggala," tuturnya.