Selesai Perantingan, Daun untuk Kompos dan Kayu Kerajinan Tangan

Minggu, 12 Januari 2020 - 09:24 WIB
Selesai Perantingan, Daun untuk Kompos dan Kayu Kerajinan Tangan
Hasil perantingan dikumpulkan dan dipakai untuk pupuk kompos dan kerajinan tangan. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Perantingan pohon masih terus dilakukan di Kota Surabaya, untuk mengindari jatuhnya korban akibat pohon tumbang saat terjadi hujan lebat disertai angin.

Hasil datri perantingan, kayu dan daunnya dipakai untuk pembuatan pupuk kompos dan kerajinan tangan. Sejak pagi, para petugas dari Pemkot Surabaya berhasil mengumpulkan 192 meter kubik dedaunan di Jalan A. Yani. Sisa-sisa daun hasil perantingan itupun, kemudian dikirim ke Pusat Daur Ulang (PDU) atau rumah kompos untuk dijadikan pupuk kompos.

Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Penerangan Jalan Umum (PJU) Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Hendri Setianto menuturkan, kegiatan ini dilakukan untuk mengurangi tingkat kerawanan pohon tumbang. Perantingan ini merupakan kegiatan rutin. Hanya saja, di tengah puncak musim hujan saat ini, giat perantingan semakin digencarkan.

"Kita laksanakan dengan cara memendekkan (pohon) agar beban dari pohon tidak terlalu berat. Sedangkan untuk sampahnya langsung kita angkut bersihkan. Jadi setelah perantingan tidak ada sisa sampah di jalan," kata Hendri.

Ia melanjutkan, untuk mempercepat proses perantingan, pihaknya menerjunkan 52 pasukan kadaka dan 60 personil kebersihan. Selain itu, 5 unit skylift walker, 10 dumptruck dan 2 alat berat, juga terjunkan. Mereka tersebar dan melakukan perantingan secara bersamaan.

"Dengan perantingan ini nantinya kita perawatnya juga tidak terlalu sering, karena kita pendekkan. Paling tidak kita mengurangi resiko pohon tumbang," ujarnya.

Kepala Seksi Ruang Terbuka Hijau, DKRTH Surabaya, Rochim Yuliadi menambahkan, daun atau kotoran hasil perantingan kemudian dikirim ke PDU yang tersebar di beberapa wilayah Surabaya.

Sampah organik seperti dedaunan, akan dimasukkan ke mesin pencacah melalui conveyor yang berada di PDU, setelah itu ditimbang dan diolah menjadi pupuk kompos. "Hasil perantingan dikirim ke rumah kompos untuk diolah menjadi pupuk kompos," kata Rochim.

Sedangkan, untuk batang-batang besar hasil perantingan, kata Rochim, selanjutnya dikirim ke Pengolahan Sampah dan Limbah (PSL) yang berada di Workshop Keputih. Di tempat itu, batang pohon akan diolah menjadi kerajinan tangan, seperti meja, kursi dan peralatan mebel.

"Hari ini dedaunan yang terkumpul sekitar 192 meter kubik. Sedangkan Kamis lalu (9/1/2020), dedaunan yang berhasil terkumpul mencapai 288 meter kubik," jelasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0677 seconds (0.1#10.140)