Calon Petahana Blitar Pilih Istirahat Jika PDIP Tidak Merekom

Senin, 13 Januari 2020 - 10:55 WIB
Calon Petahana Blitar Pilih Istirahat Jika PDIP Tidak Merekom
Tampak pasangan bakal calon Walikota dan wakil walikota Blitar Henry Pradipta Anwar - Santoso saat mendaftar ke DPC PDI P Kota Blitar tahun 2019 lalu.Foto/ist
A A A
BLITAR - Plt Walikota Blitar Santoso sudah memantapkan diri menjadi pendamping Henry Pradipta Anwar dalam Pilwali Blitar 2020.

Namun sikap politik Santoso ternyata berbeda dengan Henry yang siap mengendarai partai politik lain jika PDI P tidak memberikan rekomendasi.

Sebagai petahana Santoso justru menyatakan akan beristirahat alias batal maju Pilwali 2020 jika rekom PDI P tidak ia peroleh. "Kalau direkom (PDI P) siap maju. Kalau tidak direkom siap istirahat," ujar Santoso kepada wartawan.

Santoso naik menjadi Plt Walikota Blitar setelah walikota Blitar Muh Samanhudi Anwar terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK (2018).

Dalam pilkada serentak 2020 Santoso yang memiliki pengalaman politik lebih luas rela hanya menjadi bakal calon wakil walikota mendampingi bakal calon Walikota Henry Pradipta Anwar.

Henry atau akrab dengan panggilan Thole merupakan putra kandung Walikota Blitar non aktif Muh Samanhudi Anwar. Thole memulai karir politik praktisnya sebagai anggota DPRD Kota Blitar dari Fraksi PDI P (2014-2019).

Pada Pileg 2019 lalu ia tidak mencalonkan lagi, namun secara tiba tiba bersama Santoso memilih mendaftarkan diri sebagai pasangan bakal calon Walikota dan wakil walikota Blitar di DPC PDI Kota Blitar.

Menurut Santoso dirinya cukup mendaftar melalui PDI P. Ia tidak berfikir untuk menempuh alternatif lain, baik melalui parpol lain maupun jalur independen jika rekom PDI P tidak jatuh ke tangannya.

"Saya daftar (Pilwali Blitar) ya sudah melalui PDI P itu. Satu ae. Tidak ada alternatif," katanya. Santoso menegaskan tidak adanya alternatif kendaraan lain sebagai bentuk komitmennya kepada PDI P.

Santoso yang juga pernah menjabat Sekda Kota Blitar itu enggan melupakan sejarah. Ia merasa saat menjadi wakil walikota Blitar mendampingi Muh Samanhudi Anwar juga hasil rekom PDI P.

Karenanya dalam pilkada 2020 dirinya tetap akan memilih PDI P sebagai satu satunya kendaraan politik. "Dulu saya juga direkom PDI P, karenanya sekarang saya mendaftar lewat PDI P," paparnya.

Santoso yang mengungkapkan belum ada pembicaraan dengan Henry terkait alternatif parpol lain mengaku hanya bisa berdoa, semoga rekom PDI P turun sesuai harapan.

Ia mengatakan tidak mau terlalu optimis karena kemungkinan rekom meleset dari harapan masih bisa terjadi.

"Sebagai petugas partai siap menunggu (Rekomendasi PDI P). Kita berdoa saja mudah mudahan rekom turun sesuai harapan," tambahnya.

Sementara sebelumnya Henry Pradipta Anwar mengatakan optimis akan mendapatkan rekomendasi dari PDI P. Karenanya pihaknya terus melakukan sosialisasi visi misi ke masyarakat.

Jika rekom tidak ia peroleh Henry siap mengendarai parpol lain dimana dirinya sudah membangun komunikasi intensif. "Sudah komunikasi dengan parpol lain. Tunggu tanggal mainnya," ujar Henry.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4745 seconds (0.1#10.140)