Khofifah Dorong Perusahaan Nihilkan Kecelakaan Kerja

Senin, 13 Januari 2020 - 17:34 WIB
Khofifah Dorong Perusahaan Nihilkan Kecelakaan Kerja
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mendorong perusahaan nihilkan kecelakaan kerja.Foto/SINDONews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mendorong perusahaan untuk menihilkan angka kecelakaan kerja. Ada dua hal yang harus diupayakan untuk dinihilkan, yakni kecelakaan kerja dan segala sesuatu yang menjadikan tidak sehat akibat kerja.

Hal itu disampaikan Khofifah usai upacara peringatan Bulan K3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional di Lapangan SIER, Surabaya, Senin (13/1/2020). Orang nomor satu di Jatim itu juga meminta serikat pekerja memaksimalkan kepada seluruh anggotanya untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.

“Dalam upaya menjaga keselamatan kerja, perlu koordinasi dengan lembaga-lembaga yang memiliki kemampuan untuk bisa menyiapkan berbagai langkah-langkah pengamanan dan penyelamatan," katanya.

Menurutnya, penerapan K3 bukan hanya kepentingan pemerintah atau pengusaha, tetapi juga pekerja dan masyarakat. Pelaku usaha mandiri, lanjut dia, juga perlu menerapkan K3 untuk pencegahan terjadinya kecelakaan kerja, termasuk kecelakaan lalu lintas pada waktu berangkat dan pulang kerja, maupun penyakit akibat kerja.

“Saya mengajak penerapan budaya K3 tak hanya untuk perusahaan skala besar, tapi skala menengah dan kecil. Ini untuk menihilkan kecelakaan kerja serta sesuatu yang tak sehat akibat kerja,” ujarnya.

Plt Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) M Iswandi Hari meminta agar K3 tidak dijadikan beban namun dibudayakan oleh masyarakat Indonesia. Sesuai dengan tagline yang ada tahun ini yaitu K3 Unggul Indonesia Maju.

“Yang perlu diwaspadai adalah kurangnya kepedulian mengenai keselamatan kerja pada masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan rendah,” terangnya.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Jatim memberi Penghargaan Pembina K3 Pada 10 Bupati dan Wali Kota. Pengharaan diberikan pada Wali Kota Surabaya.

Bupati Gresik, Bupati Sidoarjo, Bupati Pasuruan, Bupati Tuban, Bupati Lamongan, Bupati Mojokerto, Walikota Madiun, Bupati Bojonegoro, dan Bupati Probolinggo. Kesepuluh kepala daerah itu dinilai terbaik sebagai Pembina K3 di wilayahnya masing-masing.

Penghargaan 10 kepala daerah terbaik sebagai Pembina K3 itu diberikan setiap tahunnya. Sejak 2015 jumlah penerima penghargaan tetap sama untuk 10 bupati/wali kota. Selain penghargaan bagi bupati dan wali kota, Khofifah juga memberikan penghargaan bagi industri atau perushaan. Tercatat sebanyak 329 perusahaan yang mendapat penghargaan Zero Accident atau kecelakaan nihil.

Terdapat pula 181 perusahaan menerima penghargaan atas sistem manajemen K3 yang berjalan dengan baik selama setahun terakhir. Diberikan pula penghargaan bagi 37 perusahaan yang menjalankan program penanggulangan (P2) HIV/AIDS.

“Penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur bagi bupati walikota dan juga perushaan. Tidak melihat perusahan besar atau kecil. Selama melakukan upaya meminimalisir kecelakaan kerja maka layak mendapatkan penghargaan," kata Khofifah.
(msd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4991 seconds (0.1#10.140)