Jadi Raja Keraton Agung Sejagat, Tabungannya Puluhan Juta

Kamis, 16 Januari 2020 - 13:19 WIB
Jadi Raja Keraton Agung Sejagat, Tabungannya Puluhan Juta
Toto Santoso (42) dan Fanni Aminadia (41) dua hari ini menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Jawa Tengah. Foto/Dok.
A A A
SEMARANG - Mengkalim dirinya sebagai raja dan ratu Keraton Agung Sejagat, ternyata Toto Santoso (42) dan Fanni Aminadia (41) hanya memiliki tabungan Rp20 juta saja.

Terungkapnya nilai tabungan raja dan ratu tersebut, usai polisi melakukan penangkapan terhadap keduanya di Purworejo Jawa Tengah. Dalam penangkapan itu juga disita sejumlah buku rekening tabungan dan uang tunai jutaan rupiah.

"Buku-buku rekening (tabungan) itu banyak, tapi atas nama raja Toto ini, hanya ada satu rekening tabungan, yang jumlahnya sekitar Rp20 jutaan," kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, Kamis (16/1/2020).

Buku-buku rekening dan uang yang disita diduga merupakan milik pengikut yang telah menyetorkan sejumlah uang. Para pengikut dikenakan iuran bervariasi mulai Rp3 juta-30 juta. "Yang jelas buku tabungan ada banyak isinya ada yang Rp20 juta, Rp30 juta," tuturnya.

Dengan menyetor uang tersebut, pengikut mendapat iming-iming jabatan di keraton mulai tingkat menteri hingga lurah. Gaji yang ditawarkan juga sangat menggiurkan yakni dalam bentuk Dolar. "Dari keuangan itu masih akan diperiksa lagi, akan dihitung kembali. Kalau uang cash yang disita kemarin Rp16.200.000," terangnya.

Saat menjalani pemeriksaan secara intensif di Polda Jatim, baik Toto Santoso, maupun Fanni Aminadia masih berkukuh mengaku sebagai raja dan ratu Keraton Agung Sejagat.

"Dia masih mengakui kerajaan itu benar ada, mereka berdua sebagai Raja dan Ratu dari Keraton Agung Sejagat," kata Iskandar Fitriana Sutisna, Kamis (16/1/2020).

Sebelum mendirikan keraton, Toto sebelumnya mengaku mendapatkan wangsit dari leluhur dan keturunan Raja-Raja Mataram. Dia mendapatkan tugas segera mendirikan kelanjutan Kerajaan Mataram di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo. "Kalau menurut saya wajar-wajar saja, dia tetap bersikukuh dia tak bersalah," tambah Iskandar.

Toto yang mengaku mendapat wangsit, lantas meyakinkan orang-orang di sekitarnya. Dia pun melengkapi diri dengan beragam dokumen palsu agar orang lain percaya dengan perkataannya.

"Atas dasar wangsit tersebut, kemudian yang bersangkutan melengkapi kelengkapan dirinya untuk meyakinkan orang-orang," kata Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel.

Bahkan, dia pun mencatut lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam dokumen palsunya. Dengan bekal tersebut, Toto yang ditemani permaisuri Ratu Dyah Gitarja berhasil memperdaya ratusan orang untuk menjadi pengikut.

"Dengan melengkapi beberapa kartu-kartu yang berasal dari PBB (United Nations), bahwa yang bersangkutan memang memiliki kredibilitas untuk menjadi seorang raja," terangnya.

"Menyampaikan wangsit-wangsit sehingga ada beberapa warga menjadi terpengaruh, yakin bahwa yang bersangkutan memang seorang raja yang menerima wangsit dari para leluhur," tandasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3583 seconds (0.1#10.140)