Luar Biasa! PDRI Bea Cukai Gresik Tembus Rp2,41 Triliun

Kamis, 16 Januari 2020 - 20:04 WIB
Luar Biasa! PDRI Bea Cukai Gresik Tembus Rp2,41 Triliun
Aktivitas Bea Cukai Gresik beberapa waktu lalu. Foto/SINDOnews/Ashadi Iksan
A A A
GRESIK - Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Gresik, mampu memenuhi target 2019. Penerimaanya tembus Rp689,33 miliar atau 105,83 persen dari target.

Kepala KPPBC Gresik, Bier Budi Kismuljanto mengatakan, pada 2019 pihaknya berhasil merealisasikan penerimaan dari sektor cukai sebesar Rp597 miliar. Jumlah ini melebihi target cukai yang telah ditetapkan sebesar Rp444 miliar atau terealisasi 134 persen.

"Apabila dirinci sebesar Rp592 miliar berasal dari hasil tembakau (rokok), Rp3,9 miliar dari etil alkohol dan Rp142 juta dari barang lain. Sehingga penerimaan dari sektor cukai secara total mencapai Rp597 miliar," paparnya seperti dilansir dalam rilisnya, Rabu (16/1/2020).

Sementara dari sektor penerimaan bea keluar (ekspor), KPPBC Gresik, berhasil meraup Rp3,73 miliar dari target Rp3,75 miliar atau terealisasi 99,6 persen. Sedangkan dari sisi bea masuk (impor), penerimaan yang berhasil diraup mencapai Rp88,5 miliar dari target yang telah ditetapkan.

"Untuk Bea keluar kontribusi terbesar dari komoditi sawit. Sedangkan untuk bea masuk paling banyak berasal dari gula. Khusus, untuk bea masuk sebenarnya target sudah tercapai sejak bulan September, namun pada kuartal III/2019 atau satu minggu sebelum pergantian tahun kami mendapat target tambahan dari kantor pusat," imbuhnya.

Dijelaskan, pada 2019 KPPBC Gresik, juga berhasil memungut Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) dalam jumlah yang fantantis yakni Rp2,41 triliun. Angka itu bersumber dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) impor sebesar Rp1,9 triliun dan Pajak Penghasilan (PPh) impor sebesar Rp433 miliar.

"Semua transaksi impor yang dilakukan, selain dikenakan bea masuk juga ada pajak dalam rangka impor (PDRI) yang harus dibayar. Untuk PPN impor besarannya 10 persen nilai transaksi impor sedangkan untuk PPh impor sebesar 2,5 persen," jelasnya.

Ditempat terpisah, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Gresik, Lailatul Qodri menyebut, tercapainya target penerimaan KPPBC Gresik yang selalu tercapai seolah menjadi inidkator bahwa perekonomian maupun aktivitas usaha di Gresik tumbuh dengan subur.

"Potensi industri di Gresik untuk menghasilkan devisa bagi negara cukup besar. Untuk itu pemerintah wajib menciptakan iklim investasi yang sehat. Salah satunya dengan meningkatkan daya saing industri melalui kebijakan daerah yang tidak membebani dunia usaha," katanya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3512 seconds (0.1#10.140)