Di Kompleks Candi Dieng, Toto Dinobatkan Jadi Raja Agung Sejagat

Kamis, 16 Januari 2020 - 20:29 WIB
Di Kompleks Candi Dieng, Toto Dinobatkan Jadi Raja Agung Sejagat
Kawasan Kompleks Candi Dieng, tempat pengukuhan Toto Santoso menjadi Raja Agung Sejagat. Foto/iNews TV/Elis Novit
A A A
BANJARNEGARA - Di kompleks Candi Dieng, Toto Santoso dikukuhkan sebagai Raja Keraton Agung Sejagat. Hal itu juga diungkapkan oleh Kepala UPT pengelola obyek Wisata Dieng Aryadi.

Menurut Aryadi, sebelumnya dari panitia mengajukan izin untuk melakukan kegiatan di lokasi Dieng, dalam izin dan pemberitahuan di tulisan untuk acara doa bersama dan pengukuhan raja.

"Pengukuhan Raja Keraton Agung Sejagat ini memang dilakukan di Dieng, ada surat yang masuk ke kami. Dan kamipun bersama warga sempat menyaksikan prosesinya yang diawali dengan pensucian, kirab hingga pengukuhan di kompleks candi," jelas Aryadi, Kamis (16/1/2020).

Diceritakan oleh Aryadi saat pelaksanaan pengukuhan ada sekitar 200 rombongan, banyak dari rombongan yang menginap di lokasi Dieng.

Saat pengukuhan diawali dengan pensucian diri di mata air Tuk Bimalukar, dilanjutkan kirab dan acara dengan mendirikan panggung di samping Candi Semar. Acara pengukuhan dilakukan pada saat usai Magrib dan saat Dieng tengah dilanda cuaca ekstrim munculnya embun es.

"Jadi pengukuhan dilakukan saat pas muncul embun es kami lupa tanggalnya sekitar bulan Juli, kami melihat dan mengikuti prosesinya, raja menggunakan pakaian dengan kain di belakang seperti tokoh Batman," tambah Aryadi.

Untuk kegiatan yang dilakukan Keraton Agung Sejagat, Aryadi memastikan mereka telah meminta izin pemakaian Kompleks Candi Arjuna di Dieng. Izin disampaikan ke BPCP Jateng dan Dinas Pariwisata Banjarnegara.

Ada Ritual Keraton Agung Sejagat yang Resahkan Warga

Keraton Agung Sejagat di Purworejo Jawa Tengah menggegerkan masyarakat. Tak hanya klaim kekuasaan seluruh negara di dunia, tetapi juga aktivitasnya yang mengganggu warga sekitar.

Keberadaan keraton itu pun menjadi perbicangan di dunia nyata maupun maya. Sejumlah foto dan video kirab keraton beredar di media sosial. Dengan pakaian ala bangsawan, punggawa keraton menggelar arak-arakan.

Secara umum keraton yang berdiri di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo itu sudah tiga kali menggelar kegiatan besar. Kegiatan diawali dengan deklarasi keraton pada Minggu 29 Desember 2019.

"Sudah tiga kali kegiatan yang dilaksanakan. Berawal dari tanggal 29 Desember 2019 itu mulai deklarasi Kerajaan Keraton Agung Sejagat yang tempatnya sesuai wangsit di Desa Pogung Jurutengah Kecamatan Bayan Purworejo," kata Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel.

"Kemudian pada (Jumat) 10 Januari melaksanakan kirab budaya. Sudah mulai ada pengikutnya, diberikan seragam. Kemudian (Minggu) tanggal 12 kemarin melaksanakan Sidang Keraton dan sekaligus rilis pada media awak media," tambahnya.

Kegiatan-kegiatan keraton mulai menggangu kenyamanan masyarakat setempat. Ritual yang dianggap tak biasa memunculkan penolakan warga. Terlebih kegiatan tak hanya dilakukan pada siang tetapi juga berlangsung hingga malam hari.

"Ternyata tanggal 13 Januari itu terjadi sesuatu keresahan masyarakat. Dipimpin Kepala Desa Pogung Jurutengah melapor kepada kepolisian," terangnya.

"Terjadi keresahan, terganggu dengan kegiatan yang tidak biasa dan tidak seperti norma-norma yang berlaku di desa sana, nyanyi tengah malam, bakar kemenyan, orang-orang berkumpul segala macam dan mengganggu kebiasaan dari warga setempat," timpal dia.

Dengan aspek sosiologis berupa penolakan warga itu, polisi akhirnya membentuk tim untuk melalukan penyelidikan. Apalagi, dari sisi yuridis juga diduga terjadi praktik penipuan terhadap pengikut untuk menyetorkan sejumlah uang.

"Berdasarkan fenomena tersebut pada 14 Januari, Polda Jawa Tengah membentuk tim untuk melakukan penyelidikan tentang fenomena ini. Dipimpin Kombes Budi Haryanto (Direktir Reskrimum Polda Jateng), untuk melakukan penilaian dari berbagai aspek," ungkapnya.

Tim segera bergerak ke lokasi untuk memeriksa keterangan saksi-saksi. Kemudian, Raja Toto Santoso dan Ratu Fanni Aminadia ditangkap di daerah Wates Yogyakarta untuk menjalani serangkaian pemeriksaan.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6046 seconds (0.1#10.140)