MeMiles Libatkan Kalangan Artis, DPR Minta Masyarakat Waspada

Kamis, 16 Januari 2020 - 23:34 WIB
MeMiles Libatkan Kalangan Artis, DPR Minta Masyarakat Waspada
Polda Jatim, menyita sejumlah barang bukti dari kasus dugaan penipuan investasi MeMiles. Foto/Dok.SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
JAKARTA - Sejumlah nama artis diduga terlibat dalam investasi bodong MeMiles yang sedang ditangani Polda Jatim. Para artis ini diduga menerima barang dan uang sebagai endorser.

Investasi ini disebut telah memiliki 264.000 nasabah atau member. Selain itu, dalam praktiknya, MeMiles juga memberikan iming-iming hadiah fantastis dan tak masuk akal pada nasabah.

Iming-iming itu antara lain, dengan hanya investasi ratusan ribu, nasabah sudah bisa membawa pulang sejumlah barang elektronik seperti TV, kulkas, hingga AC. Hal inilah yang membuat peminat MeMiles melonjak. Dalam delapan bulan beredar, MeMiles telah mengantongi omzet sekitar Rp750 miliar.

Anggota Komisi XI DPR RI, Bertu Merlas meminta masyarakat untuk waspada terhadap investasi bodong yang sangat marak terjadi di Indonesia. Menurutnya, MeMilles ini hanya satu dari sekian banyak investasi bodong yang ada di Indonesia.

Menurut Bertu, berdasarkan panduan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada dua ciri utama yang mudah dikenali dari investasi bodong. Ciri pertama seperti multi level marketing (MLM). "Dia seperti pyramid dimana orang membawa orang kemudian yang membawa mendapatkan bonus. Itu satu ciri-cirinya," kata Bertu Merlas, Kamis (16/1/2020).

Ciri kedua yakni menjanjikan keuntungan yang nilainya di luar akal sehat. Menurutnya, berdasarkan laporan OJK, jika umumnya investasi yang disalurkan melalui manajer investasi yang paling canggih saja, di Indonesia rata-rata perkembangannya maksimal hanya sekitar 17% satu tahun.

"Sementara investasi bodong ini bisa memberikan iming-iming perkembangan sebesar rata-rata 10% perbulan atau 120% pertahun. Dua ciri-ciri inilah yang harus dicermati bagi pemula yang ingin berinvestasi," urainya.

Menurut politikus PKB ini, maraknya investasi bodong di Indonesia ini sudah menjadi perhatian khusus OJK sejak beberapa bulan lalu. Bahkan, OJK telah membentuk Satgas Waspada Invesitasi yang memonitor semua investasi-investasi bodong di Indonesia.

"Bila mana ada masyarakat yang curiga ada investasi ini untuk segera melaporkan ke Satgas ini. Bukan hanya MeMiles. Ini kan terkenal karena ada sejumlah artis yang berpotensi menjadi tersangka saja. Di Indonesia ada banyak sekali. Korban terbanyak itu ada Dream for Freedom (D4F), itu korbannya 700 ribu orang kalau gak salah," katanya.

Ironisnya, menurut Bertu, saat ini investasi bodong banyak masuk ke daerah-daerah bahkan desa-desa karena di perkotaan masyarakatnya banyak yang sudah mengerti.

"Kalau di daerah-daerah itu agak kurang paham dan banyak korban itu mereka tidak memahami bagaimana untuk menuntutnya. Karena itu, saya menyarankan kepada pemerintah pusat dan daerah bila mana mengetahui seperti ini segera melaporkan ke Satgas Waspada Investasi OJK," paparnya.

Bertu juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak gampang tergiur dengan janji-janji manis orang-orang yang menawarkan investasi dengan keuntungan yang terlampau besar.

"Lapor saja ke OJK, mereka tanggap sekali dan bisa memblokir rekeningnya seketika. Cuma kadang-kadang karena OJK ini organisasi yang tidak terlalu besar sehingga gak sampai ke desa-desa," katanya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 7.2000 seconds (0.1#10.140)