Sambut Imlek, Klenteng Kediri Mulai Memandikan Patung Para Dewa

Sabtu, 18 Januari 2020 - 16:32 WIB
Sambut Imlek, Klenteng Kediri Mulai Memandikan Patung Para Dewa
Klenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri, yang berada di wilayah Kota Kediri. Menjelang perayaan tahun baru Imlek, umat klenteng mulai memandikan rupang (patung) para dewa. Foto/SINDOnews/Solichan Arif
A A A
KEDIRI - Jelang perayaan tahun baru Imlek 2571, umat Klenteng Tri Dharma Kediri memulai dengan memandikan rupang atau kim sin (patung) para dewa.

Ritual yang diikuti persembahyangan Song Sen itu berlangsung Sabtu (18/1) siang ini, hingga selesai.

Pengurus Klenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri, Halim Prayogo, mengatakan, seluruh rupang akan dimandikan. Termasuk juga Rupang Makco Thian Sang Sing Boo atau Dewi Laut yang terbuat dari kayu hitam.

Kim Sin Makco yang berasal dari Tiongkok itu merupakan rupang utama dimana usianya lebih dari 200 tahun atau setara dengan umur klenteng Kediri.

"Kim Sin Makco Thian Sang Sing Boo usianya setara dengan klenteng Kediri," kata Halim yang bernama tionghoa Tjoe Sen Wang kepada Sindonews.com.

Sedikitnya ada sebanyak 15 rupang dewa ditambah seratusan kim sin lain yang merupakan para abdi dan pengawal kim sin dewa dewa.

Setelah pakaian kebesaran (rupang) dilucuti, seluruh rupang ditempatkan di sebuah altar khusus dimana sudah disiapkan wadah berisi air yang bercampur bunga mawar dan melati.

Prosesi memandikan, kata Halim tidak dengan merendam. Namun cukup mengelap dengan kain yang telah dibasahi dengan air bunga mawar melati.

Sesuai yang diyakini, saat dimandikan, seluruh dewa yang bersemayam dalam rupang untuk sementara waktu tengah berada di nirwana atau khayangan.

"Jadi hanya dilap dengan kain basah satu persatu. Tidak boleh diguyur," jelas Halim. Selain rupang, umat juga memandikan sejumlah senjata yang diyakini sebagai senjata para dewa.

Di antaranya pedang, tombak dan geirigi ikan paus yang semuanya tersimpan di klenteng sebagai benda benda kuno dan antik.

Prosesi memandikan rupang dewa ini, kata Halim, dipimpin oleh seorang Locu atau semacam imam persembahyangan di klenteng.

Klenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri memiliki tiga orang Locu dimana satu orang sebagai pucuk pimpinan dan dua orang selaku wakil.
di luar Locu adalah pengurus.

Menurut Halim, ada sebanyak 50 orang yang terlibat dalam ritual memandikan rupang dewa.

Mereka telah memenuhi syarat yang ditentukan, yakni lebih dulu berpuasa pada hari sebelumnya dan untuk wanita harus dalam keadaan suci (tidak dalam keadaan haid).

"Setelah selesai seluruh rupang dikembalikan ke tempatnya semula. Di klenteng ini ada sebanyak 15 ruangan rupang dewa," kata dia.

Di klenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri, proses memandikan rupang dewa harus selesai dalam sehari. Sesuai tradisi yang ada, klenteng Kediri tidak mengenal penundaan.

"Kalau di klenteng lain bisa dilanjutkan hari berikutnya jika satu hari belum selesai. Tapi kalau di Kediri tradisinya harus selesai dalam satu hari, "ungkap Halim.

Hari Raya Imlek ke 2571 jatuh pada 25 Januari 2020. Pada 24 Januari atau malam perayaan imlek seluruh umat klenteng Tri Dharma Kediri akan melakukan sembahyang bersama.

Sembahyang berlangsung tepat pukul 12 malam. Selain menyambut imlek 2571 juga sekaligus sebagai penutup tahun imlek 2570.

Halim menjelaskan, masih dalam rangkaian menyambut tahun baru Imlek 2571, pada 28 Januari akan digelar sembahyang Cie Sen.

Kemudian pada 1 Februari umat klenteng akan melangsungkan ritual Ci Suak dan sembahyang King Thi Kiong.

"Ini diikuti dengan bersama sama melepaskan binatang, seperti burung merpati, belut, kura kura, penyu dan ikan lele. Ini sebagai simbol melepas segala permasalahan dan menyongsong harapan baru lebih baik," kata Halim.

Sebagai penutup hari raya imlek umat Tri Dharma Kediri akan melangsungkan sembahyang Cap Go Meh pada Sabtu, 8 Februari 2020.

Sembahyang Cap Go Meh yang diikuti dengan menikmati ketupat atau lontong sayur memiliki makna dan harapan rekatnya kerukunan umat.

Seperti diketahui, klenteng Tjoe Hwie Kiong Kediri merupakan salah satu Klenteng Makco Thian Sang Sing Boo tua di wilayah Jawa Timur.

Dari sebanyak 35 klenteng di Jawa Timur, 12 di antaranya merupakan Klenteng Makco Thian Sang Sing Boo.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0663 seconds (0.1#10.140)