Sandi Uno: Generasi Milenial Harus Jadi Inovator Teknologi Bangsa

Sabtu, 18 Januari 2020 - 17:53 WIB
Sandi Uno: Generasi Milenial Harus Jadi Inovator Teknologi Bangsa
Sandiaga Uno saat berbagi inspirasi di ajang bergengsi ‘Indonesia Millenial Summit 2020’ di gedung Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Sabtu (18/1/2020). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Kreativitas dan inovasi merupakan ujung tombak dalam menghadapi persaingan global yang berkembang dinamis. Kreatifitas dan inovasi dapat terjadi di semua lapisan masyarakat dan tidak tergantung tingkat pendidikan.

Tokoh Entrepreneur Nasional Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Prakondisi yang penting untuk mendukung proses kreativitas dan inovasi adalah tingginya tingkat kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat atau terhadap perubahan lingkungan. "Setiap perubahan, reformasi atau transformasi memerlukan penyesuaian," kata Sandiaga Uno saat berbagi inspirasi di hadapan ratusan generasi muda yang berkumpul di ajang bergengsi ‘Indonesia Millenial Summit 2020’ yang digelar di gedung Tribrata Darmawangsa, Jakarta, Sabtu (18/1/2020).

Sandi mengatakan, generasi milenial dinilai sebagai agen perubahan. Tentu saja predikat ini di sematkan bagi mereka yang punya sisi kreatif dan haus belajar hal baru. Namun bukan perkara gampang untuk mengasah ide menjadi sebuah kreativitas. "Kita harus memiliki kemampuan yang mumpuni. Untuk menjadi agen perubahan tersebut, tentu perlu adanya kemampuan kepemimpinan (leadership), kewirausahaan (entrepreneurship), dan tanggung jawab sosial (social responsibility)," kata Sandi.

Menurut Sandi, generasi millenial merupakan generasi terkaya di masa depan, melihat kebiasaan dari para generasi millenial saat ini, maka akan dipastikan bahwa generasi millenial akan menjadi generasi terkaya di masa depan.

Generasi ini memiliki perbedaan yang sangat mencolok jika dibandingkan generasi sebelumnya, salah satunya adalah dalam hal mengejar pekerjaan yang di cintai dan semangat berwirausaha. Ditambah lagi dengan peluang besar sehubung dengan perkembangan jaman yang ada, memungkinkan generasi ini untuk mengejar kesuksesan finansial jangka panjang.

"Saat ini, Indonesia sedang dalam proses memasuki bonus demografi di 2025–2030. Jumlah penduduk Indonesia di proyeksikan terus meningkat dari 238,5 juta pada 2010 akan menjadi 305,6 juta jiwa pada 2035," kata Sandi.

Besarnya jumlah peningkatan penduduk ini berpotensi mendatangkan bonus demografi bagi bangsa ini. Bonus demografi membuat penduduk usia produktif yang berpotensi menggerakkan ekonomi Indonesia untuk menjadi semakin banyak. Diperkirakan pada 2045, pemuda yang dalam usia produktif saat ini akan menjadi generasi emas. Mereka inilah yang saat ini dipersiapkan untuk menggerakkan perekonomian Indonesia kelak di masa depan. Jika disiapkan dan dikawal dengan baik, maka bonus demografi dapat mengakselarasi hadirnya millenials Indonesia mandiri yang berkualitas tinggi.

Sandi menanggapi positif penyelenggaran kegiatan yang merangkul generasi muda untuk bertukar pikiran dan kreativitas. “Sudah saatnya generasi millenial memikirkan masa depan terutama masa depan bangsa di mana mereka akan menjadi tulang punggung ekonomi bangsa dalam beberapa tahun ke depan," kata dia.

Industri ekonomi Indonesia sudah memasuki era digital 4.0 yang serba terbuka, cepat dan bersaing, sehingga di butuhkan kualitas SDM yang tahan banting dan memiliki kreativitas dan semangat berjuang yang tinggi. Dan untuk mengasah intuisi, kreativitas dan wawasan, maka mereka perlu mengikuti berbagai ajang tatap muka dan diskusi sehingga dapat menambah pengetahuan mereka. Ajang seperti Indonesia Millenial Summit menjadi langkah tepat untuk mencetak generasi millenials berkualitas.

“Untuk mendongkrak industri ekonomi di era teknologi saat ini, strategi yang harus dilakukan, pertama, kita perlu perkuat kapasitas funding baik lewat tumbuhnya fintech, maupun investasi pertama tumbuhkan fin and fundtech. Kedua, bangun kapasitas investasi millenials,” kata Sandiaga Uno.

Dia memaparkan bahwa 5 sampai 10 tahun lalu Indonesia diserukan akan menghadapi future e-commerce dimana hal tersebut yang menjadi tema investasi dan sudah dirasakan saat ini. Ke depannya era nya fintech AI, investasi di kesehatan, pendidikan dan lain-lain, sehingga generasi millenials juga harus sudah siap.

“Inovasi teknologi merupakan bagian penting dalam kemajuan negara, sehingga pemerintah harus sungguh-sungguh mengalokasikan anggaran untuk R&D sehingga lahir inovasi teknologi yang lebih adaptip terhadap perkembangan zaman," kata dia.

Sandi juga berharap pemerintah memberikan proteksi terhadap start up dalam negeri sampai bìsa menguasai 80% pasar sehingga produk dalam negeri menjadi domunan di pasar internasional. Untuk itu diperlukan kepiawaian dan mental kuat dalam berbisnis. Terbukanya akses komunikasi antar bangsa juga memberikan keuntungan bagi pelaku bisnis, karena bisnis mereka sudah bisa di akses di mana saja, namun karenanya jadi membutuhkan strategi bisnis yang efektif agar tak hanya menangkap pasar dalam negeri saja, tetapi juga luar negeri.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3817 seconds (0.1#10.140)