Kegiatan Peduli Koin Rupiah BI Kumpulkan Rp436 Juta Uang Logam

Minggu, 19 Januari 2020 - 18:22 WIB
Kegiatan Peduli Koin Rupiah BI Kumpulkan Rp436 Juta Uang Logam
Uang logam yang terkumpul dalam acara Peduli Koin Rupiah yang digelar di halaman parkir gedung KPBI Jatim Jalan Pahlawan 105 Surabaya. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jawa Timur (Jatim) berhasil mengumpulkan uang logam sebanyak Rp436 juta atau tepatnya Rp436.861800 dalam acara 'Peduli Koin Rupiah' yang digelar di halaman parkir gedung KPBI Jatim Jalan Pahlawan 105 Surabaya.

Kegiatan yang bekerjasama dengan 20 perbankan tersebut berlangsung mulai dari pukul 06.30 hingga selesai.

Kepala KPBI Jatim Difi Ahmad Johansyah mengatakan, kegiatan ini sebagai wujud kepedulian BI terhadap peredaran uang logam yang cenderung idle atau diam mengendap di masyarakat.

“Selama tahun 2019, kami mengedarkan Rp39,077 miliar uang logam kepada masyarakat, namun hanya 0,41%-nya atau Rp164 juta yang kembali ke BI," kata dia di sela acara 'Peduli Koin Rupiah' yang digelar di halaman parkir gedung KPBI Jatim Jalan Pahlawan 105 Surabaya, Minggu (19/1/2020).

Hal ini menunjukkan bahwa ada sekitar Rp38 miliar uang logam yang tidak berputar di masyarakat. Padahal, jika uang ini berputar, akan mampu mendorong perekonomian Jatim. "Kebutuhan terhadap uang logam sebetulnya cukup tinggi, mengingat dunia usaha, khususnya retail membutuhkan uang logam dalam melayani transaksi dengan masyarakat," kata Difi.

Deputi Kepala KPBI Jatim, sekaligus Ketua Pelaksana Peduli Koin Rupiah mengatakan, uang logam yang terkumpul pada hari ini akan dipilah oleh BI. Uang yang layak edar akan didistribusikan kembali ke masyarakat melalui perbankan. "Nilai penukaran terbesar adalah Rp16.800.000, dari SD Dr. Soetomo 5 Surabaya,” ujar dia.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak yang juga hadir dalam acara ini mengapresiasi upaya BI Jatim yang menggagas kepedulian masyarakat terhadap uang koin.

Hal itu disampaikan seiring dengan menurunnya kepedulian terhadap uang koin, juga untuk memberikan dampak ekonomi yang cukup tinggi di daerah. "Saya hadir disini untuk mengapresiasi sekaligus untuk mengingatkan setiap satu rupiah uang baik koin maupun kertas yang kami punya harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," kata dia.

Emil mengibaratkan, uang koin seringkali banyak dilupakan karena fungsinya yang sangat kecil. Bahkan jika kehilangan uang koin baik bernilai Rp100, Rp200 atau Rp500 terkadang dibiarkan. Padahal dalam agama, sebut Emil, diajarkan untuk tidak boleh menyia-yiakan rejeki yang didapat. Bahkan, satu nasi saja tidak boleh kalau tidak dihabiskan. "Bayangkan kalau jumlah penduduk di Jatim 40 juta jiwa, di setiap minggunya menyisihkan koin Rp500 yang tidak terpakai. Jika ditotal mencapai Rp20 milliar dari Jatim dan bisa dikontribusikan bagi pembangunan," pungkas dia.
(nth)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7152 seconds (0.1#10.140)