Kepedulian untuk Kemanusiaan itu, Terus Mengalir Tanpa Henti

Kamis, 04 Oktober 2018 - 20:55 WIB
Kepedulian untuk Kemanusiaan itu, Terus Mengalir Tanpa Henti
Masyaramat dari berbagai komunitas, melakukan aksi penggalangan dana untuk bencana Palu, Sigi, dan Donggala di Alun-alun Merdeka Kota Malang. Foto/SINDONews/Yuswantoro
A A A
MALANG - Alunan merdu suara Rifki Arnold, pemusik asal Medan, yang sedang merantau ke Malang, menghiasi sore bercahaya jingga di Alun-alun Merdeka, Kota Malang.

Lagu ciptaannya yang berjudul Tunas Muda, mengisi setiap jengkal udara sore di bawang rindang pohon beringin tua di sudut alun-alun.

Berpasang mata anak-anak muda, hadirkan semangat kemanusiaan. Tanpa melihat warna kulit, agama, dan asal-usul, mereka penuh harapan mengumpulkan kepingan rupiah.

Ya, sore yang jingga itu, diisi oleh berbagai komunitas untuk menggalan dana kemanusiaan. Mereka merasa berduka, dan terpanggil atas bencana di tanah Sulawesi Tengah.

"Ini aksi spontan dari musisi, dan kawan-kawan yang ingin sedikit meringankan beban saudara-saudara kita di Sulawesi Tengah," katanya Rifki penuh semangat.

Mereka berdiri berpegangan tangan, menggalang segala sumber daya yang ada untuk kemanusiaan. Aksi solidaritas ini, diisi dengan menggelar pentas musik akustik, dan pembacaan karya sastra.

Perwakilan komunitas peduli bencana Sulawesi Selatan, Mochammad Fahmi mengatakan, aksi ini murni untuk mengumpulkan bantuan kemanusiaan bagi korban bencana gempa dan tsunami di Palu, Sigi, dan Donggala.

"Sumbangan yang terkumpul akan langsung ditransfer ke kawan-kawan yang ada di Sulawesi. Mereka yang akan bertugas menyalurkan bantuan sampai di para korban," tegasnya.

Aksi sepontanitas ini, muncul begitu saja karena terpanggil oleh rasa kemanusiaan. Berbagai aksi yang sama, juga dilakukan banyak komunitas. Mereka merasa terpanggil, dan ingin meringankan beban para korban.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.8452 seconds (0.1#10.140)